Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Puja-puji mengalir pada Lionel Messi setelah penyerang Argentina itu mencetak dua gol ke gawang Bayern Munich pada leg pertama babak semifinal Liga Champions. Padahal tidak ada yang istimewa dari apa yang baru saja dilakukan oleh Messi.
Memang sama sekali tidak ada yang istimewa. Apa istimewanya gerakan lincah Messi dari sisi kiri pertahanan Munich yang diakhiri tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti?
Apa istimewanya kontrol bola Messi dan satu sentuhannya yang berhasil membuat Jerome Boateng terjatuh, lalu aksi itu diakhiri sebuah tendangan cungkil yang memperdaya Manuel Neuer?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama sekali tidak ada yang istimewa dari gol itu. Mungkin jika Mario Balotelli yang melakukannya, hal itu jadi istimewa. Namun Messi yang melakukan ini dan aksi ini bukanlah pertama kali ia lakukan dalam kariernya.
Semua sudah sering melihat aksi terobosan Messi dari sisi kiri pertahanan yang di akhiri dengan tendangan keras kaki kiri.
Semua sudah sering melihat bagaimana Messi memperdaya kiper lawan dengan sebuah tendangan cungkil ringan ke dalam gawang.
Ya, Messi menyajikan permainan yang membosankan karena ia selalu melakukan hal yang sama dari waktu ke waktu.
Definisi luar biasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melakukan hal-hal di luar kewajaran pada umumnya.
Dan definisi bosan adalah perasaan tidak suka lagi terhadap suatu hal karena sudah terlalu sering.
Dari catatan di atas, apa yang dilakukan Messi saat ini sudah tidak lagi luar biasa dan malah jadi membosankan.
Melihat Messi bermain dan mencetak gol dari waktu ke waktu, sama seperti disuguhkan kue coklat terenak di dunia dari hari ke hari.
Pada awalnya, kita akan menikmati kue coklat tersebut namun dari waktu ke waktu kenikmatan kue coklat itu makin lama makin terasa hambar di mulut dan jadi membosankan.
Messi pun demikian. Pada awalnya semua begitu kagum ketika Messi secara luar biasa konsisten jadi mesin gol Barcelona dan bahkan sampai mencetak total 73 gol dalam semusim pada musim 2011/2012.
Namun rasa kagum orang-orang pada Messi bisa jadi sudah mencapai titik jenuh. Saat ini Messi mencetak gol adalah sebuah hal yang biasa dan sewajarnya.
Dan penampilan 'membosankan'Messi bisa jadi membuat sepak bola tak lagi menarik untuk diikuti selama pemain berusia 27 tahun itu masih ada di dalamnya.
Sebagai contoh, bomber-bomber yang di masa lalu tampak garang dan sering dilabeli dengan julukan sebagai raja gol, semua tampak pucat di hadapan Messi.
Giuseppe Signori, Gabriel Batistuta, Ruud Van Nistelrooij, dan Thierry Henry yang merupakan bomber-bomber haus gol di dekade 90-an dan 2000-an jelas-jelas bakal tampak pucat di hadapan Messi.
Mencetak total 40 gol dalam satu musim kompetisi saat ini jadi tidak terasa spesial karena Messi sudah melakukannya dalam enam tahun terakhir.
Gaya permainan dan cerita Messi selalu sama. Menyerang dan mencetak gol. Itulah yang membuat permainan pantas dilabeli dengan status membosankan.
Bahkan, Chelsea, si pemilik asli label 'Boring, Boring Chelsea' bisa lebih tampil variatif dari Messi.
Chelsea tidak melulu menampilkan permainan bertahan. Ada momen di mana mereka juga bakal tampil menyerang dan mendominasi permainan.
Beda dengan Messi yang selalu masuk ke lapangan dengan pola yang sama, melewati pemain-pemain lawan dengan mudah dan menceploskan bola ke gawang tanpa kesulitan berarti.
Membosankan.
(ptr)