Jakarta, CNN Indonesia -- Duel Juventus lawan Barcelona di final Liga Champions turut menyeret kembalinya rivalitas Patrice Evra dengan Luis Suarez.
Evra dan Suarez sempat bersitegang saat keduanya masih bermain di Liga Inggris. Suarez yang membela Liverpool sempat terkena sanksi larangan bertanding selama delapan laga akibat tuduhan aksi rasis terhadap Evra.
Tidak sampai di situ, pada laga Liverpool lawan Manchester United, Suarez menolak untuk jabat tangan dengan Evra di awal pertandingan yang sempat menyulut keributan kecil di awal laga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini kedua pemain tersebut telah memulai petualangan barunya bersama Juventus dan Barcelona. Namun penggemar sepak bola pasti tak akan lupa rivalitas Evra dan Suarez semasa di Liga Inggris.
"Hal itu bukanlah sebuah masalah besar jelang laga final ini. Hal yang paling penting bagi saya adalah saya bisa bermain di partai final," ucap Evra seperti dikutip dari Guardian.
"Saya bangga dengan diri saya, termasuk warna kulit saya. Saya tentu akan bersalaman dengan Suarez dan itu bukanlah sebuah masalah bagi saya."
"Namun saya harus memastikan terlebih dulu bahwa dia tidak mengabaikan kehadiran saya di lapangan nantinya," kata bek kiri asal Prancis ini melanjutkan.
Bagi Evra sendiri, partai final ini merupakan final kelima Liga Champions bagi dirinya. Sebelumnya ia pernah melaju ke partai puncak bersama AS Monaco, United (3 kali), dan kini Juventus.
"Saya tidak benar-benar menyadari hal itu sampai akhirnya orang-orang berkata pada saya bahwa ini adalah final kelima sepanjang karir saya," tutur Evra.
"Satu poin penting dalam hal ini adalah saya tidak ingin kembali mengalami kekalahan di partai final kali ini," kata Evra yang baru sekali memenangi trofi Liga Champions dari empat laga yang diikuti.
(ptr/ptr)