Namun, menurunnya prestasi Dost membuat penyerang asal Belanda itu sempat puasa gol selama 13 pertandingan.
Hal tersebut membuat Dost sempat disamakan dengan sejumlah pemain lain yang hanya tampil bagus pada satu musim kemudian menghilang di musim berikutnya.
Akan tetapi tiga gol yang ia cetak di tiga pertandingan terakhir, mungkin dapat menjadi awal dari kebangkitan Dost.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi sepanjang musim ini, berkat kekuatan finansial yang dimiliki Wolfsburg --salah satu dari dua tim Bundesliga yang sahamnya tidak dimiliki 50+1 oleh suporter mereka-- mereka mampu menyediakan pemain-pemain yang mampu menyokong Dost di lini depan.
Kehadiran Kevin De Bruyne, yang rutin memberikan umpan-umpan manis, ataupun Andre Schuerrle yang juga mampu membuka ruang bagi Dost. De Bruyne sendiri saat ini merupakan pemuncak penyumbang
assist di Bundesliga dengan torehan 20
assists.
De Bruyne sendiri sudah mencetak 10 gol bagi Wolfsburg di Bundesliga.
Manis untuk Usia yang ke-70 WolfsburgDost sulit untuk mengejar selisih tiga gol dengan pencetak gol terbanyak Bundesliga sementara ini. Apalagi pertandingan Bundesliga tersisa satu pertandingan lagi. Walau begitu, Dost masih bisa menyalip Arjen Robben di posisi kedua.
Robben sendiri sedang berkutat dengan cedera sehingga tak mungkin menambah pundi-pundi golnya di Bundesliga musim ini.
Di kancah Bundesliga, memang gelar sudah dikunci Munich. Namun, Dost dkk masih berpeluang mengangkat trofi domestik. Wolfsburg akan menghadapi Dortmund di partai final Piala Jerman yang akan berlangsung di Stadion Olimpia, Berlin pada akhir bulan ini.
Mengangkat trofi DFB Pokal tentu akan akhir musim yang manis bagi Bas Dost, sekaligus catatan manis bagi klub yang tahun ini akan menginjak usia 70 tahun. Apalagi juara Bundesliga 2008/09 itu belum pernah memenangkan trofi DFB Pokal. Terakhir kali, Wolves berlaga di partai puncak Piala Jerman pada musim 1994/95 dan dikalahkan Gladbach.
(kid/kid)