Jakarta, CNN Indonesia -- PT Liga Indonesia tidak perlu membayar kompensasi atau ganti rugi terkait batalnya kompetisi pramusim lantaran belum ada kontrak yang dijalin.
Demikian diungkap Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalom Boboy. Tigor mengatakan yang saat ini sudah dijalankan bersama BV Sport hanyalah komunikasi lisan semata.
"Kita dengan BV hanya konfirmasi bahwa mereka mengambil hak komersial, itu saja. Terakhir, konfirmasi kemarin, mereka juga bertanya tentang status (mengenai turnamen pramusim) ini bagaimana," kata Tigor kepada CNN Indonesia di kantor PT Liga Indonesia, Rabu (20/5) petang WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Hotel Borobudur (13/5), CEO PT Liga Indonesia mengungkapkan bahwa BV Sports akan menjadi rekan dalam penyelenggaraan kompetisi pra-musim tersebut.
Sementara itu, kepada QNB yang menjadi nama turnamen pramusim pun PT Liga menyatakan bahwa mereka tidak langsung berhubungan dengan bank asal Qatar tersebut.
"Kami hanya dengan BV Sports. Tapi kan baru rencana mau pakai nama itu. Saya pikir belum ada kontrak juga yang ditandatangani."
Dan hari ini, Rabu (20/5), PT Liga mengumumkan pembatalan turnamen pramusim yang semula direncanakan akan dimulai pada 26 Mei 2015. Keputusan pembatalan itu, seperti disampaikan Tigor dalam jumpa pers, karena Badan Olahraga Profesional Indonesia meminta PT Liga untuk mengajukan rekomendasi kepada Tim Transisi.
Padahal, menurut PT Liga, hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena mereka mengikuti PSSI.
Tigor pun belum tahu sekiranya langkah apa yang akan diambil PT Liga Indonesia usai membatalkan kompetisi pramusim tersebut.
"Ya mungkin kita menunggu saja sampai tanggal 29 Mei nanti yang sudah kurang dari 10 hari lagi. Jika FIFA keluarkan sanksi, situasi dan kondisinya mungkin akan berbeda," jelas Tigor.
Tigor menyatakan PT Liga menyatakan PT Liga telah mengusahakan turnamen ini dapat berjalan dengan baik, termasuk menyampaikan rekomendasi permohonan kepada PSSI, BOPI, dan Kepolisian.
PSSI sudah menyampaikan persetujuan, sementara BOPI pada pagi ini (20/5) mengirimkan surat balik kepada PT Liga Indonesia yang intinya adalah menyarankan agar berkoordinasi dengan Tim Transisi Kemenpora.
Tentang tanggal 29 Mei nanti, berdasarkan pengaduan PSSI kepada FIFA, otoritas sepak bola dunia itu akan memberi tenggat waktu hingga 29 Mei saat Kongres di Zurich untuk membahas tentang hukuman kepada Indonesia andai masalah tak kunjung selesai.
Baca: FIFA Konfirmasi Surat Ultimatum untuk IndonesiaCatatan: Tulisan diperbarui pada pukl 22.15 WIB untuk menambahkan soal keterkaitan PT Liga dengan QNB. (kid/kid)