New Jersey, CNN Indonesia -- Para penggemar musik rock pastilah mengenal Bruce Springsteen, 65. Namun, apakah para pecinta musik Springsteen mengenal putri dari penyanyi sekaligus gitaris rock asal New Jersey, Amerika Serikat tersebut?
Sepertinya tidak. Tapi, coba tanyakan hal itu pada para penggemar olahraga berkuda. Mereka mungkin akan akrab dengan nama Jessica Springsteen.
Jessica, anak kedua dan putri satu-satunya Springsteen itu adalah seorang atlet equestrian atau ketangkasan berkuda. Bahkan Jessica adalah salah satu atlet equestrian berbakat. Seperti dilansir
CNN, Jessica adalah satu dari 10 atlet berkuda terbaik di Negara Paman Sam saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Bruce Springsteen (kiri) adalah salah satu musisi dan gitaris rock legendaris Amerika Serikat.(Getty Images/Bobby Bank) |
Springsteen punya tiga anak hasil hubungan cintanya dengan Patti Scialfa, 61.
Anak pertama mereka, Evan James lahir pada 1990--adalah satu-satunya yang mengikuti karier musik orang tuanya, kemudian Jessica lahir pada 1991, dan si bungsu Samuel Ryan lahir pada 1994 dan kini menjadi pemadam kebakaran.
"Tahun lalu adalah tahun terhebat bagi saya. Saya membuktikan saya dapat kompetitif melawan penunggang terbaik lainnya," kata Jessica seperti dikutip dari
CNN, 19 Mei 2015.
Agustus tahun lalu, Springsteen berhasil mengalahkan juara olimpiade dan juga penunggang legenda dalam ajang kompetisi di RDS Arena. RDS Arena bukanlah tempat yang asing bagi Springsteen karena ia pernah tampil di panggung di sana pada dua tahun sebelumnya.
Dan, Agustus lalu, Springsteen berada di tengah penonton menyaksikan putrinya merasakan atmosfer arena tersebut.
"Arena ini benar-benar besar. Dan ada ribuan orang. Setiap orang disana tahu setiap penunggang, setiap kuda, dan itu seperti acara keluarga. Itu adalah pertunjukan yang menyenangkan, ada begitu banyak sejarah," kata Jessica mengenang perjalanan sukses di Dublin Horse Show.
Jessica menunggang kuda dari usia sekitar empat atau lima tahun. Ia menghabiskan masa kecilnya di ladang keluarga Stone Hill di Colts Neck, New Jersey. Lokasi ladang keluarga Springsteen itu bertetangga dengan basis Angkatan Laut Amerika Serikat.
Lepas SMA, keluarga Springsteen akhirnya menetap penuh di ladang tersebut. Jessica menyebut tempat tersebut sebagai 'surganya kuda' -- walaupun sebenarnya lebih terdengar seperti kebun binatang.
"Kami memiliki beberapa ekor kambing, ayam, dan kami dulu juga punya babi. Dulu ada burung unta, tapi mereka sedikit liar, jadi kami harus melepaskan mereka," kata Jessica menceritakan ladang yang menjadi tempat tinggal keluarganya tersebut.
"Ketika kami kecil, kami bermain dengan kambing-kambing sepanjang waktu. Masing-masing dari kami memiliki kambing kecil," sambung Jessica, "Kami dulu memiliki banyak binatang di sini. Itu adalah kehidupan pertanian yang sesungguhnya."
Bagi Springsteen ladang keluarga itu kemudian menjadi tempat baginya berlatih ketangkasan dalam berkuda. Ya, ia mengakui di sana menjadi pusat latihan bagi para penunggang muda junior.
"Salah satu tempat terbaik bagi penunggang pemula di negara ini," tukas Jessica.
Tempat dimana Jessica berlatih mengatasi kelemahan terbesarnya: gugup.
"Saya sangat gugup ketika saya masih kecil. Saya begitu gugup untuk menunggang lebih cepat," ujar Jessica.
Bakat HebatBagi Laura Kraut, 49, yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade Beijing 2009, Jessica telah menunjukkan perkembangan yang hebat dalam mengasah bakatnya.
Kraut telah menjadi pelatih Jessica selama lima tahun terakhir. bagi Kraut, latihan demi latihan yang dilalui Jessica telah membuat perempuan Latihan tersebut terbayarkan, karena Laura Kraut mengatakan Jessie Springsteen tidak seperti yang dulu lagi.
"Dia mampu melewati semua kompetisi dan sepenuhnya fokus, serta pada dasarnya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik," ujar Kraut memuji Jessica. "Banyak para penunggang yang sangat bertalenta tapi mungkin kemampuan mereka menjadi sedikit menurun ketika mereka berkompetisi. Ia secara natural tidak demikian, itu yang membuatnya menang."
Saya ingin olahraga ini berkembang, mendapatkan lebih banyak perhatian dan dilihat sebagai olahraga yang sebenarnya.Jessica Springsteen |
Secara khusus, Kraut memperhatikan kemampuan Jessica untuk menjaga fokusnya ketika menghadapi sorotan yang datang bersama nama belakangnya.
Tentu yang paling gemar menyorot Jessica adalah ayahnya yang datang dengan sebuah kamera untuk mengabadikan aksi putri satu-satunya tersebut.
Setahun terakhir, Jessica mulai memanfaatkan bakat, prestasi, serta popularitasnya untuk menggaet pundi uang dari jalur lain.
Jessica telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Gucci dan mulai menjadi perhatian dalam berbagai acara media.
"Sekarang ia telah menjadi dewasa, situasi menjadi lebih berubah. Ketika ia masih kecil, ia sedikit terlindungi dari media," ujar Kraut.
Springsteen dan istrinya memang memiliki satu tujuan ketika memutuskan pindah ke New Jersey yakni menghindari tiga anaknya dari bidikan para paparazzi.
Dan kali ini, Jessica mengaku tak terlalu terganggu dengan sorotan media. Apalagi, lanjutnya, sorotan itu bisa membantu memopulerkan olahraga yang ia geluti tersebut.
"Saya ingin olahraga ini berkembang, mendapatkan lebih banyak perhatian dan dilihat sebagai olahraga yang sebenarnya. Ini (berkuda) telah begitu berkembang lebih cepat dalam beberapa tahun terakhir. Mudah-mudahan momentumnya tetap terjaga," ujar Jessica.
Bakat hebat perlu pula ditopang kuda yang hebat. Untuk itu, Jessica kini ditemani Vindicat W. Vindicat adalah kuda jantan berusia 13 tahun yang berhasil memenangkan medali emas Olimpiade London 2012 . Kuda itu dibeli Jessica dari Peter Charles pada September 2012.
Jessica pun memanggil kudanya itu dengan sebutan Vinnie.
"Saya tidak dapat menyelesaikan kompetisi tanpanya (Vinnie). Ia kombinasi yang sempurna untuk seekor kuda yang berani, tapi juga kuda yang kompetitif -- ia memberikan kami banyak kepercayaan diri," kata Jessica.
Selain Vinnie, Jessica juga memiliki kuda betina berusia 12 tahun, Davendy S. Kraut menilai Davendy sebagai kuda yang cocok bagi Jessica.
"Dia dapat pergi sejauh mungkin dia inginkan. Tak ada alasan bagi dia suatu hari nanti dapat mencapai puncak tertinggi--Olimpiade, Liga Equestrian Dunia, atau apapun yang ia inginkan," kata Kraut.