Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan bahwa tak ada kendala dalam persiapan kontingen Indonesia menuju ajang kompetisi Olahraga Asia Tenggara atau SEA Games dan optimistis tim nasional U-23 pun akan bermain di ajang tersebut.
"SEA Games? Bagus itu," kata Imam soal persiapan SEA Games ketika ditemui di Kantor Kemenpora, Kamis (21/5).
Imam sendiri tidak khawatir dengan sanksi FIFA yang mengancam sepak bola Indonesia dan bisa mengakibatkan timnas tidak dapat tampil dalam ajang internasional. Ia masih yakin tim nasional Indonesia dapat berpartisipasi dalam ajang dua tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya harus berangkat dong. Sekarang tanggal berapa?" kata Imam bertanya, menyiratkan masih banyaknya waktu tersisa untuk menyiapkan diri sebelum tenggat waktu 29 Mei yang diberikan FIFA agar Indonesia menyelesaikan konflik persepakbolaan jatuh.
Berbeda dengan Imam, ancaman sanksi FIFA membuat ketua Tim Transisi Kemenpora, Bibit Samad Riyanto, bekerja lebih keras bersama para anggota timnya. "Makannya kita maraton. Suatu resiko yang harus kami tanggung."
"Kami memperbaiki persepakbolaan di Indonesia ini," ucapnya.
Di ajang Sea Games XXVIII/2015 yang diadakan pada tanggal 5-16 Juni mendatang, Indonesia ditargetkan oleh Kemenpora mendapat peringkat kedua, setelah pada SEA Games 2013 di peringkat empat.
Indonesia akan mengikuti 38 cabang olahraga/308 nomor pertandingan, 538 atlet. Estimasi peringkat medali berdasarkan paparan Menpora dalam Rapat Kerja dengan Komisi X lalu (20/1), peringkat I meraih 92-98 emas, peringkat II meraih 72-79 medali emas, dan peringkat III meraih 44-58 medali emas.
Menurut Imam, tidak ada kendala besar dalam dua minggu terakhir jelang ajang yang akan diselenggarakan di Singapura tersebut.
"Tinggal satu alat. Besok ada satu alat olahraga yang sedang kami uber katanya gagal lelang, kalau tidak salah (cabang olahraga) bela diri taekwondo. Kalau selebihnya
so far so good, jalan saja," katanya.
Meski demikian, Imam justru mengkhawatirkan pasca SEA Games yaitu terutama soal bonus atlet.
"Ke depan, kami mohon dukungan juga soal bonus yang akan diberikan kepada atlet. Terus terang, saya sedang mendesain bagaimana ada pendanaan olahraga sendiri."
"Jadi bonus yang diberikan oleh Kemenpora itu pasti tidak mencukupi. Belum lagi banyak yang bertanding di Kejurnas maupun Kejuaraan Dunia dan sebagainya yang juga meminta bonus kepada kami.
"Tapi karena (dana) kami terbatas ya mungkin selebihnya akan kami pikirkan," tutur Imam.
(vws)