Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Transisi menyatakan tidak akan menutup komunikasi dengan PT Liga Indonesia dan tetap akan mengundang operator kompetisi tersebut untuk mengikuti lelang Turnamen Kemerdekan.
Sebelumnya, sekretaris PT Liga, Tigor Shalom Boboy, pada Rabu (20/5) sempat menyatakan keengganannya berbicara dengan Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga setelah BOPI meminta PT Liga untuk berkomunikasi dengan Tim Transisi terkait pelaksanaan kompetisi.
Meski demikian, Tim Transisi tidak mempermasalahkan hal itu dan tidak menutup pintu jika sewaktu-waktu PT Liga mengubah sikapnya tersebut, demikian diutarakan ketua tim, Bibit Samad Riyanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya
ndak masalah. Itu haknya dia juga," kata Bibit seusai rapat di Kemenpora, Kamis (21/5). "Nanti kita lihat saja. Kami akan buat undangan untuk turnamen terbuka."
Bibit menyatakan bahwa Turnamen Kemerdekaan direncanakan digelar pasca Hari Raya Idul Fitri dengan partai final pada 15 Agustus mendatang. Wakil Ketua KPK itu kemudian menyatakan rasa optimistis bahwa akan ada klub yang mengikuti turnamen tersebut dan menyatakan bahwa klub-klub Liga Indonesia akan diudang.
Senada, anggota Tim Transisi, Saut Hamonangan Sirait, mengatakan bahwa sikap PT Liga Indonesia yang enggan berkomunikasi harus dipertanyakan kembali. "Yang jelas kami terbuka kepada semua. Bahwa kami ingin bersama-sama, membangun sesuatu yang indah, berprestasi, berkualitas, bersama-sama di Indonesia."
"Coba saja semua hal di Indonesia dicoba dilakukan dengan sepihak, tidak bakalan (jadi).
Nah karena itu spirit kami melibatkan semua pihak.
"Capaiannya apa? Ada sebuah harapan untuk prestasi dan kualitas olahraga yang baik," tutur Saut kepada CNN Indonesia.
Saut yakin, jikalau ada kehendak pencapaian bersama, pasti bisa mencapai prestasi. "Sekarang ini persoalannya moralitas saja," katanya.
(vws)