GP Monaco: Ketika Fesyen, F1, dan Glamor Bersatu

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 11:16 WIB
GP Monaco bukan hanya sekadar balapan, namun ajang para pemimpin dunia dan pebisnis serta selebriti papan atas menyaksikan F1 dan bersenang-senang.
Lewis Hamilton saat menghadiri festival film Canes di sela-sela persiapan mengikuti balap GP Monaco. (Reuters/REUTERS/Regis Duvignau)
Monaco, CNN Indonesia -- Para selebriti dan hartawan, akan berkumpul di Grand Prix Monaco minggu ini.

Kerajaan kecil di Cote d'Azur adalah sebuah tempat yang penuh daya tarik, membuat para pengunjung secara tidak langsung dipaksa untuk berpakaian menarik nan mengesankan di bawah sapuan sinar matahari jalan di Monte Carlo.

"Ini adalah puncak dari Formula Satu (F1). Orang kaya dari seluruh dunia datang ke sini. Hollywood bertemu F1. Olahraga bertemu bisnis. Ini adalah tempat unjuk gaya berpakaian," kata pembawa acara F1 TV, Kai Abel, seperti dikutip dari situs CNN, Jumat (22/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat berkilauan. Ketika Anda memiliki banyak uang, Anda menunjukkannya. Dan untuk tidak memakai pakaian yang sama dengan tetangga Anda, Anda menghabiskan banyak uang," ucap ritel fesyen Monte Carlo, Stephanie Penasse.

Dunia F1 dan dunia fesyen mungkin tampak seperti dua kutub yang berbeda. Tapi bayangkan jika kedua hal itu digambarkan dalam diagram Venn (lingkaran), maka keduanya memiliki lebih banyak kesamaan dari yang Anda pikirkan.

Glamor, desain, uang, kemewahan, panggung internasional, dan seterusnya.

Sonia Irvine, adik perempuan dari mantan pebalap Ferrari, Eddie Irvine, cukup cepat menangkap hubungan antara F1 dan fesyen.

Hampir satu dekade lalu, ia menggelar pagelaran busana amal Amber Lounge yang pertama di Monaco, ajang catwalk bagi para pebalap F1. "Ada elemen kuat dari glamor dan fesyen dalam F1. Dalam F1 kita selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, dan desainer fesyen pun sama saja.

"Jadi ide tersebut muncul bersamaan untuk mengkombinasikan dua hal itu," katanya.

Pagelaran busana tersebut digelar di teras kolam renang dari hotel bintang empat Meridien Beach Plaza, sembari matahari terbenam di atas laut Mediterania. Acara pagelaran busana itu kini menjadi salah satu sorotan dari ajang GP Monaco.



Tahun ini delapan pebalap termasuk pebalap Red Bull Dany Kvyat dan pebalap Sauber Felipe Nasr bersama beberapa rekan perempuan mereka, dipimpin oleh istri juara dunia tahun 2009 Jenson Button, Jessica, akan mengambil giliran diatas catwalk.

Para pengemudi F1 yang berpartisipasi dalam pagelaran Irvine akan mengenakan pakaian bernilai US$ 8000 atau sekitar Rp105 juta yang dipesan oleh desainer London, Apsley.

"Kami mempunyai banyak pebalap elit, wanita menawan desainer ternama Julien MacDonald dan Odabash MacDonald serta model-model seksi. Tim dan beberapa pebalap serta pembawa acara TV olahraga menikmatinya.

"Mayoritas pebalap menyukainya. Ini memberikan mereka sebuah profil untuk sponsor kacamata hitam atau desainer, misalnya," ujar Irvine menambahkan.

Acara tersebut juga mengundang selebriti datang seperti Justin Bieber yang menempati kursi terdepan untuk menyaksikan pagelaran tersebut tahun lalu.

Grand Prix Monaco merupakan ajang balapan F1 yang menjadi salah satu bagian dari rangkaian musim balap F1. Sebelum menjadi bagian dari Kejuaraan Formula Satu pada tahun 1955, seri ini diadakan setiap tahun mulai tahun 1929.

Ini adalah salah satu seri balapan terpenting di dunia, setara dengan Indianapolis 500 dan 24 Hours of Le Mans. Sirkuit Monaco memiliki 78 lap dan panjang sirkuit 3.340 km.

Ayrton Senna merupakan pebalap asal Brazil yang hingga saat ini merupakan pebalap yang paling banyak menang di sirkuit tersebut, sementara McLaren adalah tim yang paling banyak menang.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER