Leicester, CNN Indonesia -- Oleh para suporter, gelandang Leicester City, Esteben Cambiasso, diberikan tepuk tangan meriah yang biasanya hanya diberikan kepada pemain yang telah membela klub selama sepuluh tahun lebih, ketika ia ditarik keluar di akhir-akhir pertandingan melawan Queens Park Rangers, Minggu (24/5).
Pemain asal Argentina itu mencetak gol keempat Leicester dalam kemenangan 5-1, atau kemenangan terbesar Leicester pada musim ini. Manajer tim, Nigel Pearson, pun ingin meyakinkan pemain berusia 34 tahun itu untuk menandatangani kontrak baru.
Cambiasso diakui berpengaruh besar pada kesuksesan Leicester terhindar jurang degradasi musim ini, sehingga tim sangat berharap ia bisa kembali membela mereka musim depan untuk mencapai target yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan gelandang Inter Milan itu memiliki tiga piihan, yaitu tetap di Liga Inggris, kembali ke Amerika Selatan, atau menjajal negara Eropa lain.
"Kami sedang mengadakan diskusi," kata Pearson. "Kami sangat ingin ia menjadi bagian kami tahun depan. Sepanjang musim ini ia telah membuktikan bahwa ia bisa melakukan banyak hal, bahkan dalam usia seperti itu."
QPR terlihat tidak berkonsentrasi pada pertandingan tersebut, sehingga Leicester mengambil peluang itu untuk menampilkan permainan yang dominan. Mereka unggul lebih dahulu di menit ke-16 lewat Jamie Vardy yang memanfaatkan bola muntah setelah Alex McCarthy gagal menahan tendangan Riyad Mahrez.
Tim tuan rumah mengendalikan penuh pertandingan itu dan mendapatkan gol kedua sebelum turun minum lewat Marc Albrighton. Leicester kemudian menambah dua gol hanya dalam dua menit di babak kedua, yaitu lewat Leonardo Ulloa di menit ke-51. Lalu, Cambiasso mendapatkan momen terbaiknya di laga tersebut ketika mengoyak gawang QPR dan lalu menunduk untuk memberikan penghormatan kepada penonton.
Manajer QPR, Chris Ramsey, tidak senang dengan mudahnya Leicester mendapatkan kemenangan besar. Ia pun tampaknya akan pasrah jika kehilangan penyerang andalannya, Charlie Austin, setelah QPR terdegradasi ke Championship.
"Ini sangat mengecewakan," katanya. "Beberapa kesalahan dalam bertahan sangat mendasar."
(vws)