Wakil Presiden FIFA Termasuk Salah Satu yang Ditangkap Polisi

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 13:10 WIB
Dari belasan yang ditangkap oleh kepolisian Swiss karena tuduhan korupsi, wakil presiden FIFA Jeffrey Webb menjadi salah satu di antaranya.
Presiden FIFA Sepp Blatter tidak termasuk ke dalam jajaran petinggi FIFA yang ditangkap oleh kepolisian Swiss. (REUTERS/Ruben Sprich)
Zurich, CNN Indonesia -- Dari lebih dari 10 pejabat tinggi FIFA yang ditangkap di Swiss, Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb, dan juga mantan wapres FIFA, Jack Warner, termasuk salah satu yang ditangkap oleh pihak kepolisian, demikian dinyatakan Bloomberg yang berbicara kepada sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pada Rabu (27/5) pagi waktu setempat, kepolisian Swiss melakukan penangkapan kepada lebih dari 10 pejabat tinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga keterkaitan dengan organisasi kejahatan dengan kasus telah terentang lebih dari 20 tahun terakhir.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, tidak termasuk ke dalam deretan orang yang ditangkap, menurut sumber Bloomberg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca Juga: Pejabat Tinggi FIFA Ditangkap di Swiss)

Jack Warner sendiri memiliki rekam jejak dalam tindak korupsi dengan ia berhenti dari FIFA pada 2011 setelah diselidiki karena membeli hak suara terkait proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia.

FIFA adalah otoritas sepak bola dunia yang mengatur pertandingan internasional dan juga Piala Dunia. Di bawah kepemimpinan Sepp Blatter, FIFA mengumpulkan pemasukan lebih dari US$ 5,7 miliar dengan Piala Dunia menjadi ajang paling banyak ditonton di televisi sepanjang sejarah.

Selama kepemimpinan Blatter juga FIFA sering kali diselidiki karena masalah penipuan dan kasus suap. Namun, Blatter diprediksi akan terpilih sebagai presiden untuk yang kelima kalinya.

Tuduhan suap dan korupsi dalam proses pemilihan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 menjadi kasus paling besar selama sejarah organisasi tersebut. Beberapa petinggi FIFA pun meninggalkan organisasi itu setelah mereka terbukti melakukan tindakan tidak terpuji, termasuk di antaranya Mohamed bin Hammam, seorang pengusaha Qatar yang memimpin Konfederasi Sepak Bola Asia.

FIFA sempat meminta pengacara asal Amerika Serikat, Michael Garcia, melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Namun, setelah Garcia memberikan laporan, FIFA menolak mempublikasikannya dan hanya memberikan intisari laporan setebal 42 halaman. Setelahnya, Garcia pun mengundurkan diri dari Komite Etik FIFA sebagai bentuk protes. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER