Figo Mundur, Lawan Blatter di Pilpres FIFA Hanya Pangeran Ali

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 07:32 WIB
Luis Figo menyatakan mundur dari pemilihan presiden FIFA sehingga kini tinggal Pangeran Ali satu-satunya penantang Sepp Blatter di Kongres 29 Mei nanti.
Luis Figo mundur dari proses pencalonan presiden FIFA sehingga dua kandidat tersisa hanya Sepp Blatter dan Pangeran Ali. (Getty Images/Harold Cunningham)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pangeran Ali Bin Al Husein menjadi satu-satunya lawan bagi Sepp Blatter dalam pemilihan presiden FIFA pada 29 Mei nanti setelah dua calon, Luis Figo dan Michael van Praag, telah menyatakan undur diri.

Menyusul pengunduran diri Van Praag, Kamis (21/5), Figo juga menyatakan pengunduran dirinya, beberapa jam kemudian.

"Saya menolak untuk terlibat dalam pemungutan suara untuk mencapai kekuatan absolut," ujar Figo yang menyerang sistem pemilihan dalam tubuh organisasi sepakbola dunia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama beberapa bulan terakhir, saya tidak hanya menyaksikan secara langsung keinginan untuk perubahan tapi juga melihat banyak insiden di seluruh dunia, yang seharusnya membuat semua orang yang menginginkan sepakbola yang bebas, bersih, dan demokratis merasa malu."

"Saya telah melihat dengan mata kepala saya sendiri, presiden sebuah Federasi di satu waktu menyamakan pemimpin FIFA dengan setan, kemudian naik ke atas panggung dan menyamakannya dengan Yesus Kristus," ujar Figo melanjutkan.

"Tidak ada yang mengatakan kepada saya tentang ini. Saya melihat semuanya dengan mata saya sendiri."

Mantan pemain tim nasional Portugal tersebut tetap menyatakan dirinya menginginkan perubahan, meski menolak untuk terlibat di FIFA selama masih berada di bawah kepemimpinan diktator.

"Saya tetap teguh pada keinginan saya untuk terlibat dalam regenerasi FIFA, dan saya akan tersedia kapanpun saya menemukan bukti bahwa kita semua tidak hidup di bawah kediktatoran," ujar Figo menambahkan.

Presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter, diperkirakan akan kembali memenangkan pemilihan umum FIFA yang akan dilangsungkan 29 Mei mendatang, meski di masa kepemimpinannya banyak kontroversi dan skandal dalam tubuh organisasi sepakbola dunia itu -- mulai dari tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, hingga pemberian jam tangan mewah seharga 25 ribu dolar AS kepada komite eksekutif pada Piala Dunia Brasil 2014 lalu.

Meski UEFA --memiliki 53 suara dari total 209 suara-- mengatakan diri mereka tidak akan mendukung Blatter, presiden FIFA tersebut telah mendapatkan banyak dukungan dari belahan dunia lainnya.

Tidak Akan Berjalan Adil

Figo yang mengklaim dirinya mendapatkan banyak dukungan dari para pemain sepak bola, mantan pemain, pelatih, wasit, hingga pihak administrasi pertandingan, juga yakin pemilihan suara di Zurich nanti tidak akan berjalan dengan adil.

"Setelah berpikir secara pribadi dan bertukar pikiran dengan dua kandidat lain (Pangeran Ali dan Van Praag), saya percaya bahwa yang akan terjadi pada 29 Mei mendatang di Zurich bukanlah sebuah pemilihan umum yang normal," ujar Figo melanjutkan.

"Apakah semua orang berpikir pemilihan berjalan dengan normal ketika salah satu organisasi terbesar di dunia tidak memiliki debat publik menjelang pemilihan umum?"

"Apakah normal bahwa salah satu kandidat presiden bahkan merasa tidak perlu repot-repot menampilkan manifestonya menjelang pemilihan nanti?" ujar Figo mempertanyakan keengganan Blatter untuk terlibat dalam debat terbuka dengan kandidat Presiden lainnya.

Selain itu Figo juga menyatakan alasan pengunduran dirinya, bukanlah karena ia takut dengan proses pemilihan nanti.

"Saya tidak takut dengan kotak suara, tetapi saya tidak akan terlibat dengan proses yang akan berakhir pada 29 Mei mendatang, karena hasilnya tidak akan membuat sepak bola keluar sebagai pemenang," ujar mantan pemain Real Madrid dan Barcelona tersebut melanjutkan.

Dengan mundurnya Figo dan Van Praag, praktis persaingan menuju kursi kepemimpinan FIFA tinggal tersisa antara Blatter dan Pangeran Ali.

Van Praag sendiri sebelumnya telah menyatakan akan mengalihkan dukungan yang ia terima kepada Pangeran Ali, sebelum pengunduran dirinya.

"Dia (Pangeran Ali) merupakan kandidat yang memiliki kesempatan paling besar untuk menantang Sepp Blatter," ujar Van Praag.

"Jika keluarga besar sepak bola mengikuti kata hati mereka, dan jika semuanya nanti berjalan tanpa adanya campur tangan pihak-pihak lain, kami memiliki kesempatan besar untuk membuat perubahan," ujar Pangeran Ali sendiri. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER