Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut Staf Khusus Bidang Keolahragaan Kementrian Pemuda dan Olahraga, M. Khusen Yusuf, terkuaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para petinggi FIFA bisa dijadikan pelajaran oleh pemangku kepentingan olahraga dalam negeri.
"Tertangkapnya petinggi FIFA menunjukkan bahwa mafia ada di mana-mana. Bukan tidak mungkin di negara kita juga begitu," kata M. Khusen kepada CNN Indonesia melalui layanan pesan singkat. "Banyak hal yang memperlihatkan kecenderungan seperti itu. Makanya kami concern dalam membenahi sepak bola."
Pada Rabu (27/5) pagi waktu setempat, kepolisian Swiss melakukan penangkapan kepada para pejabat tinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga kejahatan terorganisir yang telah terentang lebih dari 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Jaksa Agung Amerika Serikat yang memerintahkan penangkapan tersebut mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan pengakuan dari dua tertuduh dan empat orang lain.
Pemerintah Swiss juga melakukan pemblokiran terhadap rekening bank FIFA yang diduga digunakan untuk menerima dana suap.
Selain M. Khusen, anggota Tim Transisi Zuhairi Misrawi juga menyatakan hal senada tentang penangkapan tersebut.
"Korupsi tangkap basa yang menimpa anggota FIFA membuktikan bahwa tata kelola sepa bola penuh dengan mafia, manipulasi, dan korupsi."
"(Penangkapan) ini dapat menjadi momentum bagi sepak bola nasional untuk membersihkan diri dari anasir mafia dan korupsi yang sudah menggurita."
(vws)