Zurich, CNN Indonesia -- Perusahaan pakaian olahraga asal Jerman, adidas, dan juga produsen minuman ringan Coca Cola Co meminta FIFA untuk meningkatkan transparansi dan juga menyelesaikan kontroversi terkait penangkapan para petinggi FIFA di Zurich, Swiss, pada Rabu (27/5) pagi waktu setempat.
"Kontroversi berkepanjangan telah merusak misi dan nilai-nilai ideal Piala Dunia FIFA dan kami berulang kali telah menunjukkan perhatian kami tentang tuduhan ini," demikian bunyi pernyataan Coca Cola.
Sementara itu Anheuser-Busch InBev dan McDonald's Corp berkata mereka sedang berkomunikasi dengan FIFA dan mengawasi situasi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengamat mengatakan para sponsor Piala Dunia berada dalam posisi canggung. Mereka mendapatkan tekanan dari konsumen untuk menjauhkan diri dari korupsi namun kerja sama sponsor dengan FIFA menguntungkan secara jangka panjang.
"Keuntungan menjadi sponsor sangat tinggi, jika tidak mereka takkan mau membayar mahal," kata Kepala Interbrand Jez Frampton. "Sepak bola adalah salah satu alat global yang bisa membuat Anda terhubung dengan seluruh orang di seluruh dunia."
Rob Prazmark, presiden dari Grup Pemasaran 21 Sports & Entertainment, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan itu tak akan menarik uang mereka secara bersama-sama.
"Para sponsor mengeluarkan banyak uang untuk bisa diasosiasikan dengan Piala Dunia," kata Prazmark. "Mereka akan memberikan sedikit waktu agar usaha mereka bisa tertata."
Kepolisian Swiss melakukan penangkapan kepada para pejabat tinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga kejahatan terorganisir yang telah terentang lebih dari 20 tahun terakhir.
Sementara itu, Jaksa Agung Amerika Serikat yang memerintahkan penangkapan tersebut mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan pengakuan dari dua tertuduh dan empat orang lain.
Pemerintah Swiss juga melakukan pemblokiran terhadap rekening bank FIFA yang diduga digunakan untuk menerima dana suap.
Baca Berita Selanjutnya:
Maradona Berkata FBI Telah Buktikan Ucapannya (vws)