New York, CNN Indonesia -- Sejumlah petinggi FIFA ditangkap oleh kepolisian Swiss atas tuduhan korupsi pada Rabu (27/5), dan nama Charles "Chuck" Blazer, dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penangkapan tersebut.
Pasalnya, Blazer dianggap sebagai informan bagi Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) yang menguak borok dalam tubuh FIFA tersebut.
Blazer sendiri sebenarnya merupakan mantan petinggi berkekuatan besar di dunia sepak bola, sebelum meninggalkan FIFA pada 2013 lalu karena dirinya juga tersangkut dalam kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir
Business Insider, Blazer dikabarkan sempat menjadi tangan kanan Jack Warner, mantan wakil presiden FIFA, yang juga turut terseret dalam penangkapan di Zurich, Swiss.
Namun FBI dan otoritas pajak Amerika Serikat, IRS, berhasil meyakinkan Blazer untuk bekerjasama dengan mereka untuk membeberkan segala yang ia tahu mengenai korupsi dalam tubuh FIFA.
Sikap kooperatif Blazer ini tak lepas dari penggelapan pajak yang dilakukan oleh pria berusia 70 tahun tersebut, sehingga akhirnya ia mau 'bekerja sama' dan menjadi aktor penting di balik penahanan sejumlah tokoh FIFA saat ini.
Sebagai informan, Blazer dikabarkan membawa penyadap dalam pertemuan dengan pejabat FIFA dan juga mengatur sejumlah pertemuan dengan target investigasi FBI.
Baca Juga:
Korupsi di FIFA Akut, Mengakar, dan SistemikMemulai Dari NolKarier Blazer di dunia sepak bola sendiri boleh dibilang dimulai dari nol.
Dilansir
BuzzFeed, pada 1989 Blazer hanyalah seorang pengangguran yang memiliki banyak utang, namun kemampuannya dalam mengambil kesempatan dan berdagang, membuat dirinya menjadi salah satu tokoh yang berjasa di dunia sepak bola Amerika.
Ia juga mampu membuat sepak bola menjadi salah satu olahraga populer di negara yang didominasi oleh bola basket dan baseball.
Selain itu, Blazer juga merupakan otak yang membesarkan Piala Emas, Piala Konfederasi, dan Piala Dunia Antar Klub, serta menjadi orang Amerika pertama dalam setengah abad terakhir yang menjadi komite eksekutif FIFA.
Memulai dari nol hingga mampu mengubah wajah sepak bola Amerika. Kini, berawal dari koruptor ia menjadi 'pembocor' borok dan memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan dalam skala besar, yaitu mengubah wajah FIFA.
Baca Juga Cerita Selanjutnya:
CONCACAF di Pusaran Korupsi FIFA (vws)