Kenali Alat Petinggi FIFA Korupsi: Hak Siar dan Komersial

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 11:52 WIB
Hak siar dan hak komersial adalah pintu gerbang bagi praktik suap yang dilakukan oleh petinggi-petinggi FIFA yang baru saja ditangkap kepolisian.
Final Piala Dunia 2014 menjadi ajang dengan penonton televisi paling banyak di dunia sepanjang sejarah. (Getty Images/Matthew Lewis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Enam petinggi FIFA telah ditahan oleh kepolisian Swiss atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat karena tuduhan korupsi, pencucian uang, dan kejahatan yang terorganisir selama rentang waktu 24 tahun terakhir.

Menurut dokumen tuntutan, tindak kejahatan terjadi di konfederasi CONCACAF yang meliputi Amerika Utara, Tengah dan Karibia,  Amerika Serikat dan Meksiko, serta negara kecil seperti Barbados dan Montserrat.

Berada di pusaran korupsi ini adalah hak siar dan hak komersial terhadap turnamen sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana skema suap terjadi?

FIFA memiliki 209 anggota, yang terdiri atas federasi sepak bola masing-masing negara atau wilayah tertentu. FIFA juga menjadikan enam konfederasi benua sebagai anggotanya.

Sebagaimana dicantumkan dalam dokumen tuntutan, FIFA beserta anggota-anggotanya seolah menjadi satu perusahaan besar yang bertujuan untuk mengatur dan mempromosikan sepak bola di seluruh dunia.

Salah satu cara "perusahaan besar" ini mendapatkan pemasukan adalah dengan mengkomersialisasikan hak media dan hak pemasaran dari ajang dan turnamen sepak bola.

Baca Juga: Rusia Bela FIFA, Tuduh Tindakan Amerika Ilegal

Organisasi yang memiliki hak siar tersebut --seperti FIFA dan CONCACAF yang mempunyai Piala Dunia dan Piala Emas-- akan menjualnya kepada perusahaan pemasaran olahraga. Sering kali hak ini dijual lewat kontrak dengan jangka waktu bertahun-tahun dan meliputi berbagai turnamen.

Lalu, perusahaan pemasaran ini akan menjual kembali hak siar dan hak komersial kepada TV dan juga jaringan media lainnya, kepada perusahaan-perusahaan sponsor, atau kepada pihak lain yang ingin menyiarkan pertandingan atau mempromosikan merek mereka lewat turnamen.

Pemasukan dari penjualan hak siar ini termasuk sangat menguntungkan. Dari total US$ 5,7 miliar pendapatan FIFA pada periode 2011 hingga 2014, 70 persennya berasal dari hak siar dan pemasaran Piala Dunia 2014.

Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, hal inilah yang dimanfaatkan dua generasi pengurus-pengurus sepak bola untuk mendapatkan keuntungan pribadi, yaitu dengan 'bersekutu' dengan para perusahaan pemasaran.

Para perusahaan pemasaran akan memberikan suap dan keuntungan-keuntungan lainnya kepada para pejabat korup. Sebaliknya, para pejabat korup akan 'mengamankan' hak siar dan hak komersial lain untuk dikelola perusahaan pemasaran yang memberikan suap.

Selama 24 tahun terakhir, para petinggi FIFA yang memiliki hak komersial terhadap turnamen-turnamen CONCACAF telah menerima suap terakumulasi sebesar US$150 juta.

Praktek yang sama juga terjadi pada Konfederasi Sepak Bola Brasil.

Sebagaimana diungkapkan dalam dokumen tuntutan, perusahaan pakaian dan alat olahraga asal Amerika Serikat selama sepuluh tahun terakhir membayar lebih dari US$ 40 juta untuk mengamankan hak untuk menjadi sponsor tim nasional Brasil.

Sebagai olahraga paling populer, sepak bola sendiri memang telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menjangkau seluruh dunia sehingga berbagai merek berbondong-bondong ingin menjadi sponsor turnamen atau tim tertentu.

Bahkan, partai final Piala Dunia 2014 pun menjadi ajang dengan jumlah pemirsa televisi paling banyak di seluruh dunia.  

Baca Berita Selanjutnya: Presiden Brasil Minta Seluruh Turnamen Diselidiki

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER