Asia Tetap di Samping Sepp Blatter

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 09:34 WIB
Konfederasi sepak bola Asia menyatakan ulang dukungannya kepada Sepp Blatter untuk bisa kembali menjabat sebagai presiden FIFA.
Negara-negara Asia menyatakan dukungannya terhadap Sepp Blatter untuk tetap menjadi Presiden FIFA. (REUTERS/Hamad I Mohammed)
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyatakan ulang dukungannya kepada pemimpin FIFA, Sepp Blatter, dan meminta agar kongres pemilihan presiden akan tetap berlangsung sesuai jadwal, yaitu Jumat (29/5), meski FIFA kini sedang didera skandal terbesar dalam sejarah sepak bola.

AFC, yang terdiri atas 47 anggota, dikenal sebagai sekutu lama presiden FIFA yang kini telah berusia 79 tahun tersebut. Dukungan dari benua ini juga akan menjadi penting untuk mengamankan posisi Blatter sebagai presiden FIFA untuk yang kelima kali.

Baca Juga: Presiden Brasil Minta Seluruh Turnamen Sepak Bola Diselidiki

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konfederasi Sepak Bola Asia ingin mengungkapkan kekecewaan dan kesedihan atas peristiwa yang terjadi di Zurich dan juga menentang penundaan pemilihan presiden FIFA pada Jumat 29 Mei di Zurich," demikian dinyatakan AFC pada situs resmi mereka pada Kamis (28/5).

"AFC menentang segala praktek korupsi di sepak bola dan mendukung tindakan yang diambil Komite Etik FIFA terhadap kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi."

"AFC masih menjalani proses reformasinya sendiri dan juga telah mengambil langkah-langkah konkret dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan tata kelola di Konfederasi, dan mengakui bahwa masih banyak hal yang mesti dilakukan."

"Lebih jauh lagi, AFC menyatakan ulang keputusan yang telah diambil di Kongres AFC di Sao Paulo pada 2014, yaitu mendukung presiden FIFA Joseph S. Blatter."

FIFA baru saja mengalami tsunami skandal setelah kepolisian Swiss menangkap petinggi-petinggi FIFA karena tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga kejahatan terorganisir.

Kini para pejabat FIFA itu sedang menanti ekstradisi ke Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam mereka akan menghadapi tuntutan korupsi dan tuduhan menerima suap lebih dari US$ 150 juta.   

Baca Berita Selanjutnya: Rusia Bela FIFA, Tuduh Tindakan FIFA Ilegal (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER