Rusia Bela FIFA, Tuduh Tindakan Amerika Ilegal

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 08:24 WIB
Terkait penangkapan petinggi FIFA, Kemenlu Rusia meminta Amerika Serikat untuk tidak menjadi hakim di luar batas kewenangannya.
Rusia mengatakan bahwa ia tidak khawatir hak tuan rumah Piala Dunia 2018 akan hilang karena adanya penyelidikan terhadap para petinggi FIFA. (REUTERS/Maxim Shemetov)
Zurich, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa permintaan penangkapan petinggi-petinggi FIFA adalah upaya ilegal dari Amerika Serikat untuk memaksakan hukum dan peraturannya pada negara asing lain.

"Tanpa terlalu merinci tuduhan-tuduhan yang telah diungkapkan, kami ingin menunjukkan bahwa hal ini adalah kasus lain penerapan hukum Amerika Serikat secara ilegal di luar kewenangan mereka," demikian dinyatakan Kemenlu Rusia pada situs resmi mereka.

Rusia juga berharap bahwa penangkapan tersebut tidak akan digunakan untuk menodai citra FIFA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi, kami meminta Washington untuk berhenti menjadikan dirinya hakim di luar batas kewenangannya dan juga mengikuti prosedur legal yang diterima dunia internasional," kata Kemenlu Rusia.

Pada Rabu (27/5) pagi waktu setempat, atas permintaan Jaksa Agung Amerika Serikat, kepolisian Swiss melakukan penangkapan kepada para pejabat tinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga kejahatan terorganisir yang telah terentang lebih dari 20 tahun terakhir.

Pemerintah Swiss juga melakukan pemblokiran terhadap rekening bank FIFA yang diduga digunakan untuk menerima dana suap.

Tak ada orang Rusia dalam daftar tujuh orang yang telah ditangkap, namun penyelidikan akan dilanjutkan dengan menanyai 10 orang anggota Komite Eksekutif FIFA yang memberi hak tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Qatar.

Rusia sendiri percaya diri bahwa mereka tidak akan kehilangan hak atas tuan rumah Piala Dunia 2018.

"Saya tidak melihat adanya ancaman kepada Rusia atau adanya masalah lain," kata Vitaly L. Mutko, Menteri Olahraga Rusia kepada The New York Times melalui sambungan telepon dari Zurich, tempat Kongres FIFA diadakan.

"Sudah ada banyak penyelidikan," kata Mutko sembari menambahkan bahwa Rusia akan mengikuti hukum Swiss dalam penyelidikan baru yang diumumkan jaksa penuntut Swiss pada Rabu (27/5) terhadap proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

"Jika saya berpikir tentang pembatalan Piala Dunia, maka saya akan khawatir akan sanksi politik yang mungkin timbul," kata Viktor Gusev, salah seorang pengamat sepak bola paling tenar di Rusia, seperti dikutip dari The New York Times.

"Namun karena skandal korupsi di FIFA? Saya tak bisa membayangkannya."   

Baca Berita Selanjutnya: Transparansi Internasional Tuntut Presiden FIFA Mundur (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER