New York, CNN Indonesia -- Beberapa bank akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan sulit terkait seberapa banyak yang mereka tahu tentang uang suap yang diallirkan melalui jaringan sistem bank Amerika Serikat ke seluruh dunia.
Lebih dari selusin bank dicantumkan dalam dokumen tuntutan yang dikeluarkan Departemen Kehakiman Serikat terhadap sembilan petinggi FIFA dan juga lima eksekutif perusahaan pemasaran olahraga, dengan nilai suap yang mencapai US$ 150 juta selama 24 tahun terakhir.
"Sebagai bagian dari penyelidikan kami adalah melihat sikap institusi keuangan, yaitu untuk melihat apakah mereka secara sadar membantu pembayaran uang suap tersebut," kata Kelly T. Curie, pelaksana Jaksa Penuntut Amerika Serikat dari Distrik Timur kota New York pada sesi jumpa wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ada prilaku aneh, namun hal ini akan jadi bagian penyelidikan kami."
Pada Rabu (27/5) pagi, tujuh dari pejabat FIFA ditangkap di hotel bintang lima di Zurich, Swiss, dan mereka akan menghadapi proses ekstradisi atas tuduhan penyuapan dan penipuan selama 24 tahun terakhir, yaitu suap untuk hak siar dan komersial berbagai turnamen di zona CONCACAF.
Pemerintah Swiss juga sedang menyelidiki FIFA.
"Para tertuduh...mengandalkan sistem keuangan Amerika Serikat untuk melangsungkan aktivitas mereka," demikian bunyi dokumen tuntutan tersebut.
Dari bank-bank yang akan diselidiki, tidak ada nama JPMorgan Chase, Citigroup, Bank of America, Barclays, HSBC, dan Republic Bank RBL TTB.
Bank lain, Delta National Bank & Trust Co digunakan oleh salah satu perusahaan tertuduh, Jose Hawilla, yaitu perusahaan pemasaran The Traffic Group. Perusahaan itu membayar jutaan dolar dari rekeningnya di Bank Delta di Miami ke organisasi anggota FIFA.
Linda Chapman, yang bertugas untuk mengurusi Bank Delta di New York, menolak untuk memberikan komentar kepada Reuters.
Bendera MerahEric Lewis, seorang pengacara di firma hukum Lewis Baach PLLC yang berbasis di Washington berkata bahwa seharusnya bank-bak mengawasi dan menandai para petinggi FIFA tersebut dengan bendera merah.
"Petinggi FIFA bisa dikatakan sebagai pihak yang rentan secara politik, dan dalam pada satu titik tertentu seharusnya masuk ke radar bank," kata Lewis yang juga seorang ahli dalam kasus pencucian uang dan kejahatan terorganisir.
Bank-bank di Amerika Serikat memilii kewajiban untuk melapor ke Jaringan Penegak Kejahatan Keuangan jika mereka melihat aktivitas yang mencurigakan. Kebanyakan negara pun memiliki kewajiban seperti itu.
Bank diwajibkan untuk memastikan bahwa klien mereka tidak menggunakan rekening bank untuk tindak kejahatan. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengenal konsumen mereka dan mengetahui sumber dana dan juga legalitas aktivitas klien, demikian dinyatakan agen FBI, Dennis Lormel.
Baca Berita Selanjutnya:
Rusia Bela FIFA, Tuduh Tindakan Amerika Ilegal (vws)