Pimpinan FA: Sepp Blatter Akan Dipaksa Mundur

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 31 Mei 2015 02:51 WIB
Menurut pemimpin Asosiasi Sepak Bola Inggris, akan ada skandal selanjutnya yang menimpa FIFA dan membuat Sepp Blatter mundur sebagai presiden.
Menurut Greg Dyke, Sepp Blatter akan dipaksa mundur ketika terjadi skandal berikutnya di tubuh FIFA. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
London, CNN Indonesia -- Presiden FIFA yang baru terpilih, Sepp Blatter, tidak akan menyelesaikan masa jabatannya karena akan dipaksa untuk mengundurkan diri, demikian dinyatakan pimpinan Asosiasi Sepak Bola Inggris, Greg Dyke pada Sabtu (30/5) waktu setempat.

Blatter mendapatkan empat tahun tambahan sebagai pemimpin FIFA setelah penantangnya dalam pemilihan presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania, mengundurkan diri setelah kalah di putaran pertama di Kongres FIFA.

Dyke berpendapat bahwa FIFA tidak akan mengadakan rapat darurat untuk membahas tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada para petingginya, namun ia mengatakan, "yang kemungkinan terjadi selanjutnya adalah akan ada skandal lanjutan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira ia (Blatter) akan dipaksa mundur."

"Jika ia adalah kepala dari sebuah perusahaan, atau organisasi apapun yang diawasi secara pantas, ia akan pergi."

Sebelumnya, pada Rabu (27/5) kepolisian Swiss menangkap tujuh petinggi FIFA dengan salah satunya adalah wakil presiden FIFA, Jeffrey Web..

Penangkapan tersebut terkait dengan skandal penyuapan yang sedang diselidiki oleh pemerintah Amerika Serikat dan juga Swiss, yang juga skandal terbesar dalam sejarah FIFA.

Dyke juga berpendapat bahwa hal ini bisa mempengaruhi hak tuan rumah Piala Dunia yang kini dipegang Qatar, terutama karena pemerintah Swiss kini sedang melakukan penyelidikan terhadap proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

"Lihat yang sedang dilakukan otoritas Swiss. Mereka adalah otoritas Swiss, bukan penuntut dari negara kecil --ini adalah Swiss-- mereka sedang melihat tingkat korupsi yang terjadi ketika memberikan hak tuan rumah."

"Jika mereka mengatakan bahwa proses tersebut korup, maka saya pikir tidak akan ada Piala Dunia di Qatar."

Dyke juga menambahkan bahwa ia tidak percaya bahwa Blatter akan membersihkan FIFA, seperti yang ia katakan di pidato setelah terpilih kembali jadi presiden.

"Saya kira hal itu tidak mungkin terjadi," kata Dyke. "Ia belum pernah membersihkannya selama ia menjadi pemimpin. Mengapa ia akan membersihkannya sekarang?"   

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER