New York, CNN Indonesia -- Pihak jaksa penuntut Amerika Serikat dan Biro Investigasi Federal (FBI), saat ini, dikabarkan memasukkan nama Sepp Blatter, sebagai salah satu petinggi FIFA dalam target investigasi mereka.
Dilansir dari sebuah sumber yang berbicara kepada
ABC News, nama Blatter, yang baru saja mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA, Selasa (2/6) waktu setempat, merupakan salah satu tokoh penting yang sedang berada dalam penyelidikan.
"Dengan banyaknya orang yang ingin menyelamatkan diri sendiri, bisa saja akan ada yang mengucapkan namanya (Blatter)," ujar sumber tersebut kepada
ABC News. "Kami tak perlu menghancurkan FIFA untuk tahu siapa saja pelakunya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah menangkap 14 petinggi FIFA, pihak FBI menyatakan penyelidikan masih tetap akan berlanjut. Pihak FBI belum mengeluarkan komentar resmi terkait kabar ini.
Nama Blatter memang terus dikaitkan dengan skandal korupsi yang mengguncang otoritas sepak bola dunia tersebut.
Sebelumnya mantan Direktur Penuntutan Umum Swiss, Lord Macdonald mengatakan, ancaman hukum bagi Blatter tak datang dari negara tersebut. Ancaman bagi Blatter sesungguhnya, menurut Macdonald, datang pihak bagian anti pemerasan Amerika Serikat.
"Jack Warner, petinggi FIFA yang menjalani penahanan di Trinidad mengatakan jika ia (Warner) dinyatakan bertanggung jawab, mengapa ia (Blatter) tidak ditahan juga?" kata Macdonald seperti dikutip dari
Sky Sports.
Macdonald menambahkan, pihak Amerika Serikat ingin menginterogasi Blatter untuk pengembangan kasus tersebut. Dan, lanjutnya, sangat mungkin mereka akan langsung menahan Blatter.
Menurut pria yang menjabat jaksa terbaik pada 2003 dan 2008 itu, korupsi di FIFA sangat luas cakupannya dan mencapai angka yang sangat besar. Ditambahkan Macdonald, dengan angka yang begitu besar, sangat mustahil Blatter sebagai presiden tak mengetahui kasus ini.
(vri)