Berlin, CNN Indonesia -- Penyerang Juventus, Alvaro Morata, memiliki kesempatan menorehkan tinta emas di ajang Liga Champions jika pemain asal Spanyol itu mampu membawa I Bianconeri mengalahkan Barcelona pada partai final di Berlin, Sabtu (6/6) malam waktu setempat.
Morata berkesempatan menjadi pemain keempat sepanjang sejarah Liga Champions yang mampu dua tahun berturut-turut mengangkat trofi dengan dua klub berbeda, mengikuti jejak Marcel Desailly, Paulo Sousa, dan Samuel Eto'o.
Desailly -- pemain pertama yang menjuarai Liga Champions di dua musim beruntun dengan klub berbeda-- berhasil mencapai rekor tersebut setelah membawa Olympique Marseille menjuarai Liga Champions pada 1993 dan mengantarkan AC Milan sebagai juara di musim berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain asal Portugal, Paulo Sousa berhasil melakukannya saat ia membawa Juventus juara pada 1996 dan kemudian meraih gelar juara bersama Borussia Dortmund pada musim berikutnya.
Sedangkan Eto'o mencapai rekor tersebut bersama Barcelona (2009) dan Inter Milan (2010).
Bayang-bayang BBCMOrata yang baru pindah ke Juventus musim panas lalu, selama kariernya Real di Madrid gagal melepaskan diri dari bayang-bayang trio penyerang Los Blancos: Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo, yang sering disebut BBC.
Bahkan posisi Morata juga masih di bawah penyerang Madrid lainnya, Jese Rodriguez. Namun ketika diberi kesempatan bermain, Morata mampu tampil bagus dan memuaskan pelatih Madrid saat itu, Carlo Ancelotti.
Bahkan ketika Madrid tertinggal 0-1 di final Liga Champions musim lalu melawan rival sekota, Atletico Madrid, Morata cukup banyak berperan dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 4-1 bagi Madrid.
Meski tidak mencetak gol, tekanan yang dilakukan Morata cukup efektif untuk membuat Atletico kesulitan mengembangkan permainan mereka di luar area sendiri.
Kini setelah berganti seragam dari Madrid ke Juventus, Morata justru menjadi aktor di balik kegagalan klub ibukota Spanyol itu menembus final Liga Champions.
Gol Morata di dua leg semifinal menghadapi Madrid, membantu Juventus mencapai final yang akan dilangsungkan di Stadion Olimpia, Berlin, sekaligus menggagalkan ambisi mantan klubnya itu untuk mempertahankan gelar Liga Champions.
Kini setelah meninggalkan Madrid, Morata berhasil lepas dari bayang-bayang BBC dan sukses membawa Juventus meraih dua trofi domestik pada musim ini, Serie A dan Coppa Italia.
Sehingga jika mampu membawa 'Si Nyonya Tua' mengkandaskan Barcelona, Morata akan merasakan manisnya meraih tiga gelar dalam satu musim, sekaligus pemain keempat sejarah Liga Champions, yang mampu meraih dua trofi kompetisi elit Eropa itu bersama dua klub yang berbeda.
(har/har)