Jakarta, CNN Indonesia -- Petenis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, datang ke lapangan dengan penuh keyakinan bisa menaklukkan Jan O Jorgensen di babak perempat final BCA Indonesia Terbuka di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/6).
Sayangnya, strategi yang tak berjalan dengan baik membuat Jonatan harus menyudahi perjalanannya di turnamen ini. Padahal Jonatan diharapkan bisa melanjutkan kejutannya pada babak perempat final.
Sayang pemuda berusia 17 tahun itu gagal menunjukkan penampilan terbaik. Bertarung selama 35 menit, Jonatan kalah 13-21, 15-21.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi yang telah saya siapkan sebelum pertandingan untuk menghadapi Jorgensen tidak berjalan dengan baik," ucap Jonatan mengenai sebab kekalahannya di pertandingan ini.
Jonatan mengungkapkan dirinya dalam pertandingan tersebut mencoba menguasai permainan dengan cara terus menyerang Jorgensen. Salah satu strategi yang diterapkan adalah menguasai permainan di depan net. Namun, strategi itu gagal membuat Jonatan unggul.
"
Netting yang saya lakukan malah sering tanggung sehingga memudahkan Jorgensen untuk menyerang. Hal itulah yang membuat ritme permainan saya menjadi terganggu," kata Jonatan.
Selain strategi yang tak berjalan, Jonatan juga memuji ketangguhan mental yang dimiliki oleh Jorgensen.
"Walaupun bermain di tengah dukungan penonton yang memihak pada saya, Jorgensen tampak tenang dan tidak terganggu sama sekali," tukasnya, "Ia malah seperti menikmati hal itu sepanjang pertandingan."
Tetap PuasMeskipun gagal melangkah ke babak semifinal, Jonatan tetap menyebut torehan perempat final yang ia miliki di Indonesia Terbuka sebagai catatan yang memuaskan. Apalagi, lanjut Jonatan, mengingat target awal yang hanya masuk babak utama. Jonatan memang tampil melalui babak kualifikasi dalam turnamen tersebut.
"Saya harap bisa semakin berkembang usai hasil ini, fokus saya saat ini adalah tampil di SEA Games dan memberikan yang terbaik di sana," tukasnya.
(kid/kid)