INDONESIA TERBUKA

Zhang Nan, Monster dari China

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 21:09 WIB
Zhang Nan yang bermain di dua nomor ganda berhasil menyingkirkan dua wakil Indonesia di partai semifinal Indonesia Terbuka 2015.
Zhang Nan yang bermain di ganda campuran dan ganda putra berhasil menyingkirkan dua wakil Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kegagalan Indonesia meraih target juara di ajang besar dalam setahun terakhir boleh jadi disebabkan oleh satu nama, Zhang Nan. Itu pula yang terjadi di ajang BCA Indonesia Terbuka 2015 ini.

Kegagalan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas Asian Games 2014, serta kegagalan Tontowi/Liliyana dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memenangi All England 2015 terjadi di tangan Zhang Nan.

Berpasangan dengan Fu Haifeng di ganda putra dan Zhao Yunlei di ganda putri, Zhang Nan sukses meredam keganasan Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam lima pertemuan terakhir melawan Tontowi/Liliyana, Zhang Nan/Zhao Yunlei selalu tampil sebagai pemenang. Dan dalam tiga duel terakhir melawan Ahsan/Hendra, Zhang Nan/Fu Haifeng juga tidak terkalahkan.

"Saya memiliki ambisi yang tinggi. Itulah yang menuntun saya untuk bekerja keras dan berlatih lebih keras," ujar Zhang Nan.

Untuk nomor ganda campuran, keperkasaan Zhang Nan/Zhao Yunlei terasa wajar mengingat sejak awal kemunculannya mereka memang sudah fokus di nomor ganda campuran dan langsung melesat ke papan atas.

Sementara kehebatan Zhang Nan di nomor ganda putra adalah hal yang makin mencuatkan status Zhang Nan sebagai salah satu pemain ganda berbakat yang pernah ada.

"Dengan adanya Zhang Nan, dia sukses mengatur ritme permainan saat bersama Fu Haifeng. Ia lebih muda dari Cai Yun (pasangan Fu Haifeng sebelumnya), sehingga ia lebih bertenaga," tutur Hendra

"Tidak hanya itu, Zhang Nan juga mampu melapis dan membantu Fu Haifeng di lapangan," kata pelatih ganda putra Herry IP menimpali.

Hal lainnya yang membuat banyak decak kagum pada Zhang Nan adalah daya tahan tubuhnya yang luar biasa. Di babak semifinal Indonesia Terbuka, Zhang Nan mampu bermain di dua partai ketat, melawan dua andalan Indonesia, yang hanya berjarak empat jam.

"Memang dua pertandingan yang saya lalui hari ini sangat sengit," ujar Zhang Nan mengakui hal itu.

Jika tak cepat ditemukan solusi untuk meredam kehebatan Zhang Nan, maka bisa jadi ambisi Indonesia untuk merebut titel-titel penting di masa depan bisa terhenti di tangan Zhang Nan, termasuk yang terdekat di Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER