Jakarta, CNN Indonesia -- Gol kemenangan yang dicetak oleh Luis Suarez dan Neymar melalui skema serangan balik, yang membenamkan Juventus di final Liga Champions, seolah menjadi gaya baru permainan Barcelona di bawah asuhan Luis Enrique. Gaya ini juga yang menjadikan Barcelona sebagai klub Eropa pertama yang meraih dua kali treble.
Suarez sendiri menjadi keping terakhir yang membuat lini serang Barcelona menjadi trisula paling mematikan saat ini di Eropa. Pemain asal Uruguay ini membuktikan diri bisa keluar dari belenggu hukuman tak boleh bertanding selama beberapa bulan, karena sempat mengigit Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014.
Sebenarnya Suarez tak menampilkan permainan terbaiknya pada partai final. Namun, dengan naluri tajam di depan gawang, ia tetap menjadi pemain penting yaitu pencetak gol kemenangan dengan cara menyambar bola tembakan Lionel Messi yang gagal diamankan oleh kiper Gianluigi Buffon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Barcelona mendapatkan treble pertama mereka pada 2009 silam, mereka melakukannya dengan penguasaan bola dan juga umpan-umpan pendek -- ciri khas seorang Pep Guardiola. Namun, kini Barcelona paling berbahaya ketika melakukan serangan balik.
Hal ini terlihat dalam proses gol yang dicetak oleh Suarez. Setelah Alvaro Morata menyamakan kedudukan, Juventus sedang mengusai pertandingan dalam skor 1-1. Messi menemukan ruang untuk berlari dari tengah lapangan, dan kemudian melakukan tembakan yang berujung pada gol Suarez.
Nyaris serupa, gol Neymar di detik-detik akhir pertandingan pun tercipta dari serangan balik.
 Trio Messi-Suarez-Neymar yang sentral dalam skema serangan Barcelona. (Reuters / Kai Pfaffenbach) |
"Kami tahu soal kualitas permainan dan rekornya," kata Luis Enrique soal Suarez, pemain yang baru didatangkan dari Liverpool pada musim panas lalu.
"Satu-satunya keraguan kami adalah soal kemampuannya beradaptasi di sini. Sekarang, Anda dapat melihat bahwa hal tersebut telah menghasilkan yang baik. Ia memiliki rasa lapar luar biasa dan juga keinginan untuk memenangkan gelar."
Sang pelatih juga memuji kontribusi Messi dan Neymar.
"Messi adalah pemain kunci kami dan gol kedua adalah karena kerja kerasnya. Kami sangat senang dengan dirinya dan ia memberi kami yang telah ia berikan sepanjang musim," katanya.
"Tahun lalu (Neymar) menjalani musim pertama yang baik. Kini ia telah berkembang lagi dan menjadi spektakuler. Ia menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu pemain terbaik di dunia."
Barca telah menemukan kekokohan di lini bertahan. Kerja keras Luis Enrique dalam memperbaiki situasi bola mati juga terlihat sukses, dan skema bola mati kini tak lagi menjadi titik lemah Barcelona.
Namun, tetap saja trisula tersebut yang menjadi pembeda.
Hal penting lainnya adalah Luis Enrique dan Messi mampu memperbaiki hubungan mereka, yang pada awal tahun sempat dikabarkan retak. Keharmonisan keduanya ditunjukkan oleh foto Enrique dan Messi yang berpelukan setelah final di Berlin usai.
Baca Berita Selanjutnya:
Messi Tak Tampil Cengeng di Final Liga Champions (vws)