Jakarta, CNN Indonesia -- Semua masih berjalan normal hingga interval gim pertama duel antara Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari melawan Tian Qing/Tang Jinhua. Namun kemudian, situasi berubah 180 derajat. Tian Qing/Tang Jinhua terus melaju tanpa bisa dihentikan.
Pada gim pertama, Tian Qing/Tang Jinhua berhasil merebut 11 poin beruntun saat tertinggal 10-11 di waktu interval untuk langsung memenangkan gim pertama.
Masuk ke gim kedua, Greysia/Nitya ternyata juga tak mampu menghentikan laju Tian Qing/Tang Jinhua. Mereka masih terbawa irama di gim pertama sehingga dengan mudah langsung tertinggal 0-6.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah momen itu, Greysia/Nitya berupaya mengejar namun mereka tak lagi sanggup menemukan momen untuk bangkit hingga akhir pertandingan.
"Kami memang sempat unggul di game pertama namun setelah interval mereka terus menekan kami," tutur Nitya bercerita. "Kami berusaha untuk bisa lepas dari tekanan mereka dan kembali menemukan ritme kami, namun kami tak berhasil mendapatkannya," katanya melanjutkan.
Terkait kegagalan menghentikan laju ganda China di awal game kedua, Greysia mengakui bahwa mereka tetap kesulitan untuk melakukannya.
"Mereka benar-benar menjaga momentum yang sedang ada pada diri mereka. Mereka tak ingin kehilangan momentum itu karena mereka tahu bahwa kami bisa bangkit bila itu terjadi," ujar Greysia.
"Mereka memiliki kaki yang cepat dan serangan yang bagus hari ini. Itulah yang membuat mereka berhasil memenangi laga ini," tutur Greysia menambahkan.
Kegagalan Greysia/Nitya memenangi babak final kali ini juga diakui oleh pelatih ganda putri Eng Hian disebabkan oleh anti-klimaksnya penampilan Greysia/Nitya.
Secara keseluruhan, kemajuan yang ditunjukkan Greysia/Nitya di turnamen ini sangat bagus. Namun untuk babak final, jelas penampilan mereka akan dievaluasi," kata Eng Hian.
"Menurut saya, di babak final ini lah Greysia/Nitya mengalami kelelahan dari segi fokus dan konsentrasi."
Dengan kegagalan Greysia/Nitya menjadi juara, maka Indonesia tak mendapat gelar di Indonesia Terbuka tahun ini.
Ini adalah kali kedua secara beruntun Indonesia gagal memenangi satu gelar pun di rumah sendiri. Khusus untuk ganda putri, kegagalan Greysia/Nitya juga memupus harapan untuk memiliki juara di nomor ini untuk pertama kalinya sejak tahun 2008.
(ptr)