Jakarta, CNN Indonesia -- Berada satu grup bersama Argentina, Uruguay, dan Paraguay akan memberatkan asa tim Jamaika untuk lolos dari grup B Copa America yang dimulai 11 Juni 2015.
Berdiri di hadapan raksasa-raksasa Amerika Latin tersebut, Jamaika mungkin hanya akan menjadi tim penghibur atau lumbung gol bagi tiga tim lainnya. Apalagi jika mengingat barisan penyerang yang dimiliki tiga tim tersebut.
Argentina dihuni penyerang-penyerang haus gol yang menjadi raja di kompetisi besar Eropa. Lionel Messi, Carlos Tevez, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Ezquiel Lavezzi. Kemudian di Uruguay, walaupun Luis Suarez tak bisa tampil karena menyisakan sanksi internasional akibat ulahnya di Piala Dunia 2014, masih ada bomber Paris Saint-Germain Edinson Cavani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tim Paraguay sendiri terdapat Derlis Gonzalez yang menjadi kunci FC Basel di Liga Champions musim lalu serta penyerang veteran Roque Santa Cruz.
Barisan penyerang itu mungkin akan berpesta pora ke gawang Jamaika yang dikawal Dwayne Miller dari klub Swedia, Syrianska. Apalagi prestasi tim
Reggae Boys tersebut tak mengilap di kompetisi internasional.
Dibandingkan tiga tim lain yang merupakan langganan Piala Dunia, juara Piala Karibia 2014 itu baru sekali berlaga di Piala Dunia yaitu pada 1998 di Perancis. Namun, di level negara-negara Karibia, prestasi Jamaika termasuk yang paling mentereng karena keberhasilannya menembus putaran final Piala Dunia tersebut.
Tim UndanganJamaika yang berasal dari Karibia itu bukanlah anggota zona CONMEBOL. Keikutsertaannya dalam Copa America yang dimulai pekan ini di Chile tak lain karena tim tersebut merupakan peserta undangan.
Copa America mengundang dua tim dari zona Amerika lainnya untuk ikut dalam turnamen. Dan, tahun ini adalah keikutsertaan pertama Jamaika yang diundang karena berhasil memenangkan Piala Karibia 2014 setelah mengalahkan Trinidad dan Tobago lewat adu penalti.
Di bawah arahan pelatih yang membawa Kamerun menjuarai Piala Afrika 2002, Winfried Schaefer, Jamaika berharap dapat memberikan kejutan dan menjadikan Copa America sebagai pemanasan jelang Piala Emas zona CONCACAF pada 7-26 Juli nanti.
"Kami memiliki bakat-bakat yang bagus dan kami bisa membangun sebuah tim bagus, tetapi kami harus merubah mentalitas tim terlebih dulu," kata Pelatih Jamaika Winfried Schaefer seperti dikutip
Reuters menjawab peluang anak-anak asuhnya di Copa America.
Sebelum melatih Jamaika pada 2013 silam, Schaefer melatih timnas Thailand kurun waktu 2011-2013. Sebelum melanglang buana di Afrika, Asia Tenggara, dan kini Karibia pria asal Jerman itu merupakan pelatih kawakan di negara asalnya, Jerman.
"Saya ingin mengubah banyak hal untuk sepak bola untuk membuatnya lebih baik bagi setiap orang," tukas pria berusia 63 tahun tersebut.
Di ajang Copa America kali ini Schaefer akan membebankan tanggung jawab kepada Rodolph Austin sebagai pemimpin di lapangan hijau. Gelandang yang juga kapten dari tim Jamaika itu telah memiliki 80 caps. Austin sendiri saat ini masih tanpa klub setelah akhir musim ini ia diputus tim divisi Championship Inggris, Leeds United setelah tiga tahun masa kontrak terlewati.
Bersama tim Jamaika, Austin telah meraih tiga Piala Karibia yakni 2008, 2010, dan 2014.
Susunan timnas Jamaika di Copa America 2015Kiper: Dwayne Miller (Syrianska), Duwayne Kerr (Sarpsborg 08), Ryan Thompson (Pittsburgh Riverhounds).
Bek: Wes Morgan (Leicester City), Jermaine Taylor (Houston Dynamo), Michael Hector (Reading), Daniel Gordon (Karlsruhe), Adrian Mariappa (Crystal Palace), Hughan Gray (Waterhouse FC), Kemar Lawrence (NY Red Bulls)
Gelandang: Je-Vaughn Watson (FC Dallas), Rodolph Austin (Leeds United), Joel Grant (Yeovil Town), Lance Laing (FC Edmonton), Garath McCleary (Reading), Joel McAnuff (Leyton Orient)
Penyerang: Allan Ottey, Dino Williams (both Montego Bay United), Giles Barnes (Houston Dynamo), Darren Mattocks (Vancouver Whitecaps), Simon Dawkins (Derby County), Deshorn Brown (Valerenga Oslo), Romeo Parkes (Metapan)
(kid/kid)