Zurich, CNN Indonesia -- Penyelidik kriminal Swiss memulai penyelidikan mereka terhadap laga persahabatan antara Brasil dan Argentina yang berlangsung di Qatar pada November 2010, tiga pekan sebelum proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 dimulai.
Kejaksaan Agung Swiss berkata bahwa mereka telah mengamankan dokumen dari pihak penyelenggara tersebut, Kentaro. Kepala Kentaro, Philipp Grothe, pun berkata bahwa ia telah menghabiskan waktu berjam-jam dengan para penyelidik untuk menjelaskan aliran uang dari laga itu.
Terungkapnya penyelidikan sempat menimbulkan spekulasi bahwa laga persahabatan itu digelar untuk mengamankan suara dari presiden asosisasi sepak bola Argentina kala itu, Julio Grondona, dan presiden asosiasi Brasil, Ricardo Teixeira, pada proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebagaimana dikabarkan
The Guardian, penyelidikan kasus ini tidak fokus pada dugaan pembelian hak suara. Penyelidik independen asal Amerika Serikat, Michael Garcia, yang pernah menginvestigasi kasus ini juga tidak menemukan hal apapun yang menimbulkan kekhawatiran terkait Piala Dunia 2018 dan 2022.
Penyelidikan akan berfokus pada apakah uang bagi hasil sebesar US$ 2 juta benar-benar dibayarkan kepada Argentina dan sampai pada asosiasi sepak bola Argentina (AFA).
Pasalnya, Kentaro sendiri membayarkan uang bagi hasil keuntungan laga tersebut melalui agensi World Eleven. Pada proses penyelidikan, Kentaro juga sempat ditanyai tentang beberapa nama agensi di Buenos Aires yang mungkin menerima uang yang seharusnya diberikan kepada AFA.
Kerumitan Penyelenggaraan Laga PersahabatanLaga persahabatan yang diikuti oleh Lionel Messi itu bisa terselenggara karena adanya beberapa pihak.
Pertama adalah GSSG, perusahaan konstruksi asal Qatar yang mendanai laga itu sebagai cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Qatar siap untuk menjadi tuan rumah. GSSG mengeluarkan dana total US$ 8,6 juta untuk mengadakan pertandingan.
Lalu, Swiss Midesat, perusahaan jasa keuangan yang mengatur aliran uang dari GSSG kepada penyelenggara pertandingan.
Kentaro adalah penyelenggara pertandingan. Perusahaan ini mendapatkan kesempatan sebagai panpel dengan membayar US$ 2 juta melalui perusahaan Singapura, BCS Ltd -- yang kemudian mengenalkan Kentaro secara resmi kepada GSSG.
Kentaro yang menerima uang US$ 8,6 juta dari GSSG akan menghubungi bintang-bintang dunia dan juga membayarkan tiket serta akomodasi mereka selama di Qatar serta membayar biaya penyelenggaraan pertandingan.
Kentaro juga membayarkan uang US$ 2 juta kepada AFA dan US$ 1,5 juta kepada Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sebagai timbal balik agar kedua negara bermain di pertandingan persahabatan tersebut.
Selain uang dari GSSG, Kentaro juga mendapatkan hak untuk mengelola hak siar dan hak pertandingan, dan seluruh keuntungan dari laga akan masuk ke kantor Kentaro.
Menurut laporan Garcia, aliran uang yang menarik kecurigaan adalah pembayaran kepada AFA.
(vws)