Paris, CNN Indonesia -- Takhta suci di Vatikan telah memutuskan untuk tak menerima bantuan dana dari konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) akibat skandal korupsi dan suap yang melanda elite-elite FIFA.
Sebelumnya antara Vatikan dan CONMEBOL telah muncul kesepakatan mengenai donasi hingga US$10 ribu untuk setiap gol yang tercipta di ajang Copa America 2015 guna membantu kegiatan amal pendidikan dan olahraga Vatikan. Kini giliran jaringan polisi internasional (Interpol) yang menghentikan sementara bantuan pendanaan dari FIFA sebesar US$22 juta (sekitar Rp293 miliar) untuk melawan korupsi.
Dalam pernyataan yang dilansir pada Jumat (12/6), Sekretaris Jenderal Interpol Juergen Stock mengungkapkan keputusan itu diambil terkait sikap menjaga integritas karena adanya penyelidikan terhadap dugaan suap dan korupsi yang dilakukan elite-elite FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua mitra eksternal, entah itu (institusi) publik atau privat, harus membagi nilai dan prinsip-prinsip fundamental dari organisasi, sebaik juga mereka memperluas penegakan hukum di komunitasnya," kata Stock seperti dikutip
Reuters.
Kesepakatan bantuan pendanaan dari FIFA kepada Interpol itu didapat pada 2011 silam untuk jangka waktu 10 tahun. Bantuan pendanaan itu digunakan untuk menghentikan pengaturan skor dan judi ilegal dalam sepak bola. itu adalah kemitraan terbesar Interpol dengan badan privat.
Mantan pejabat Interpol yang kini menjabat Kepala Keamanan FIFA Chris Eaton mengatakan langkah organisasi polisi internasional itu semakin mendiskreditkan citra FIFA sebagai otoritas sepak bola yang kini menjalani masa krisis akibat skandal yang melibatkan elite-elitenya.
"Sebuah kerusakan yang nyata...adalah meluasnya persepsi bahwa apa yang ditentang organisasi kini berbalik (menyerang) FIFA," ujar Eaton.
Eaton menerangkan dalam kesepakatan perjanjian antara FIFA dan Interpol itu antara lain organisasi kepolisian internasional akan memberikan pelatihan antikorupsi dan menjadi penasihat terutama dalam melawan skema pengaturan skor, tetapi tidak untuk informasi teknis atau intelijen.
Sementara itu salah seorang juru bicara FIFA mengatkaan uang-uang yang telah diterima dari FIFA saat ini sebagian telah dipakai untuk pendidikan dan tindakan pencegahan. Dalam kesepakatan 2011 tersebut dicatat bahwa 4 juta euro (US$4,5 juta) akan dikeluarkan pada setoa[ dua tahun pertama dari proyek itu dan sisa tahun berikutnya masing-masing sebanyak 1,5 juta euro (US$1,688 juta) per tahun.
(kid/kid)