Korupsi FIFA: Warner Juga Gelapkan Dana Bantuan Gempa Haiti

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2015 14:27 WIB
Selain dugaan pemerasan, menerima suap, dan pencucian uang, mantan wakil presiden FIFA, Jack Warner, juga dituduh gelapkan dana bantuan FIFA untuk gempa Haiti.
Selain dugaan pemerasan, menerima suap, dan pencucian uang, mantan wakil presiden FIFA, Jack Warner, juga dituduh gelapkan dana bantuan FIFA untuk gempa Haiti. (Reuters/Andrea De Silva)
New York, CNN Indonesia -- Belum lagi tuntas kasus dugaan suap dan korupsi dalam proses penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2010 yang melibatkannya, Jack Warner kembali teridikasi melakukan penggelapan uang milik FIFA.

Uang yang dimaksud adalah dana bantuan dari otoritas sepak bola dunia itu dan asosiasi sepak bola Korea Selatan untuk korban gempa di Haiti pada 2010. Namun uang itu dikabarkan tak pernah sampai ke tujuannya.

Beberapa bulan setelah gempa, Warner berkunjung ke Haiti dan menjanjikan uang bantuan lebih dari 900 ribu dolar AS untuk membangun kembali negara tersebut. Uang tersebut merupakan bantuan dari FIFA dan asosiasi sepak bola Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penyidik Amerika Serikat, uang tersebut justru dimasukkan ke rekening yang dimiliki Warner. Lima tahun berlalu, tak ada pertanggungjawaban yang diberikan Warner atas uang tersebut.

Salah seorang sumber seperti dikutip dari ABC.net, pihak penyidik Amerika Serikat telah menyelidiki sekitar 75 rekening yang diduga milik Warner. Namun sumber itu juga mengungkapkan bahwa jutaan dolar mungkin takkan pernah bisa dikembalikan ke FIFA.

Sebagai sosok yang sangat berpengaruh di Trinidad, menurut sumber yang sama, Warner bisa melakukan transaksi yang mungkin tak bisa dilakukan orang lain. Jaksa penuntut di Trinidad berjanji akan turut menyelidiki kasus ini.

"Jika yang dicurinya adalah bantuan untuk Haiti, maka Warner bisa dikenakan pasal kriminal. Saya harap pemerintah Trinidad dapat membantu menyelidiki dan mengembalikan uang tersebut kepada yang berhak," kata sang jaksa, Garvin Nicholas.

Sebelumnya, Warner telah ditangkap atas permintaan jaksa penuntut umum Amerika Serikat terkait korupsi di tubuh FIFA. Penangkapan Warner bersamaan dengan beberapa petinggi FIFA lainnya, dua hari jelang kongres di Zurich.

Belakangan, pemerintah Swis juga memulai penyelidikan terkait kemungkinan adanya suap dalam proses penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 di Rusia dan Qatar. Ketua independen komite audit dan keuangan FIFA, Domenico Scala, yang menjadi kunci reformasi di organisasi ini menegaskan akan membatalkan hak kedua negara tersebut jika ditemukan bukti adanya penyuapan. (vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER