Melihat Peluang Indonesia di Final Bulutangkis Perorangan

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 07:49 WIB
Indonesia memasang target tiga medali emas dari bulutangkis dan sejauh ini tim bulutangkis sudah mengamankan dua medali emas. Bagaimana peluang selanjutnya?
Praveen Jordan/Debby Susanto diharapkan bisa meraih medali emas di nomor ganda campuran. (Dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim bulutangkis Indonesia memasang target meraih tiga emas di ajang SEA Games kali ini. Satu emas sudah berhasil didapat lewat nomor beregu putra dan satu emas sudah diamankan lewat All Indonesian Final di nomor ganda putra.

Itu berarti, Indonesia paling tidak membutuhkan satu emas dari dua nomor lainnya untuk bisa memenuhi target, atau mendapatkan dua emas dari tunggal putri dan ganda campuran untuk melampaui target yang dicanangkan.

Lalu bagaimana peluang empat wakil Indonesia di babak final hari ini. Berikut gambarannya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanna Ramadini vs Busanan Ongbumrungpan

Hanna Ramadini membuat kejutan dengan keberhasilannya lolos ke babak final. Padahal, Hanna sendiri turun di nomor perorangan sebagai pengganti usai juara bertahan Bellaetrix Manuputty mengalami cedera di Piala Sudirman lalu.

Di babak final ini, Hanna bakal menghadapi Busanan yang merupakan unggulan pertama di nomor ini.

Dari segi usia, Hanna lebih tua daripada Busanan, namun dari segi pengalaman, Busanan memiliki jam terbang yang lebih tinggi. Busanan sudah terbiasa bertarung di level atas dalam beberapa tahun terakhir.

Busanan memiliki serangan yang berbahaya lewat smash keras miliknya, namun bukan berarti Hanna tak memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan ini.

Hanna terbukti pernah berhasil mengalahkan Busanan di ajang Djarum Superliga pada awal tahun ini.

Ketika itu bermodalkan defense yang rapi, permainan reli serta net yang bagus, dan kesabaran untuk tidak terburu-buru menyerang, Hanna mampu menyudahi perlawanan Busanan.

Hal itulah yang harus diulangi oleh Hanna di partai kali ini. Defense miliknya harus bisa kembali membuat Busanan frustasi dan akhirnya banyak melakukan kesalahan.

Selain itu dari segi beban, Busanan bakal lebih terbebani di partai final ini karena ia jadi tumpuan Thailand untuk meraih emas.

Sebaliknya, Hanna harus kembali bermain di partai final dengan sikap 'nothing to lose'. Hanna sudah melakukan sebuah hal hebat dengan lolos ke final dan kini ia hanya perlu bermain dan menikmati laga final tanpa beban untuk meraih emas secara berlebihan.

Praveen Jordan/Debby Susanto vs Chan Peng Soon/Goh Liu Ying

Nomor ganda campuran gagal memastikan kehadiran medali emas lewat All Indonesian Final setelah Riky Widianto/Richi Puspita Dili tersungkur di babak semifinal.

Karena itu, tumpuan meraih emas dari nomor ganda campuran kini disandarkan pada Praveen Jordan/Debby Susanto yang bakal menghadapi Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di partai puncak.

Melihat penampilan Peng Soon/Liu Ying saat mengalahkan Riky/Richi, sebenarnya duet Malaysia ini masih jauh di bawah performa terbaik mereka saat duduk di papan atas peringkat ganda campuran.

Namun hal ini tak boleh membuat Praveen/Debby lengah. Tampil di final SEA Games pasti bakal jadi motivasi mereka untuk unjuk gigi dan bangkit dari keterpurukan.

Praveen/Debby sendiri juga dituntut untuk membuktikan kapasitas mereka sebagai salah satu ganda campuran yang layak diandalkan. Tanpa kehadiran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di SEA Games ini, Praveen/Debby jelas diharapkan bisa memikul tanggung jawab untuk meraih emas.

Terlebih, Praveen/Debby jadi salah satu ganda yang diproyeksikan untuk bisa lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro tahun depan dan medali emas SEA Games bisa jadi modal Praveen/Debby untuk makin percaya diri dalam pengumpulan poin menuju Olimpiade.

Menilik kemampuan, Praveen/Debby jelas memiliki kapasitas untuk meraih medali emas. Terpenting, Praveen/Debby jangan terlalu banyak membuat kesalahan sendiri karena hal inilah yang masih sering terlihat dari pasangan ini.

Bila Praveen/Debby bermain normal, maka Indonesia akan mendapatkan emas dari nomor ganda campuran.

Angga Pratama/Ricky Karanda vs Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya

Duel di ganda putra ini mungkin jadi duel yang paling membuat Indonesia tenang karena raihan satu emas satu perak sudah ada di tangan berkat terciptanya All Indonesian Final.

Meski final sesama Indonesia, tidak lantas partai final ini bakal kehilangan gregetnya. Justru partai ini berpotensi untuk memunculkan duel mati-matian hingga akhir pertandingan.

Sejauh ini, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi tengah mencari sosok ganda kedua yang bisa diandalkan di bawah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Angga/Ricky adalah sosok terfavorit untuk mengisi posisi tersebut, namun kemunculan duet anyar Gideon/Kevin tak bisa diremehkan begitu saja.

Sejak dipasangkan tahun ini, Gideon/Kevin telah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Mereka sering menaklukkan ganda-ganda yang secara level peringkat ada di atas mereka.

Walaupun saat ini posisi mereka di ranking dunia masih di luar 50 besar, namun jelas nama Gideon/Kevin bakal jadi salah satu ganda yang paling menarik perhatian tahun ini.

Angga/Ricky yang saat ini tengah berjuang untuk bisa masuk delapan besar agar lolos ke Olimpiade tahun depan juga tak ingin posisinya saat ini bisa disalip oleh Gideon/Kevin.

Duel ini pasti akan berjalan menarik. Angga/Ricky yang tampil dengan serangan agresif akan menghadapi Gideon/Kevin yang memiliki pukulan dan penempatan bola yang variatif. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER