Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia bakal menghadapi Thailand di babak final bulutangkis nomor beregu putra di SEA Games 2015. Thailand mengandalkan pemain-pemain senior, sedangkan Indonesia bertumpu pada pemain-pemain muda.
Indonesia tidak memanggil pemain-pemain berpengalaman seperti Simon Santoso, Tommy Sugiarto, ataupun Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di SEA Games kali ini.
Indonesia bakal bertumpu pada pemain-pemain muda macam Jonatan Christie, Kevin Sanjaya/Markus Fernaldi, dan Ihsan Maulana Mustofa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya Thailand masih mengandalkan nama-nama lawas seperti Tanongsak Saensomboonsuk dan Boonsak Ponsana.
Dari line up yang ada, Jonatan akan membuka laga melawan Tanongsak. Melawan Tanongsak, Jonatan harus bisa tampil percaya diri dan yakin pada kemampuannya sendiri.
Dalam laga melawan Chong Wei Feng di babak semifinal, Jonatan sudah berhasil menyajikan permainan bagus, namun sayang ia masih sering melakukan kesalahan yang membuat Wei Feng berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Performa Tanongsak tahun ini sendiri terbilang tidak terlalu memukau sehingga Jonatan tak perlu merasa khawatir berlebihan. Keunggulan Tanongsak hanyalah jam terbang yang lebih tinggi dibandingkan Jonatan.
Di partai kedua, Angga Pratama/Ricky Karanda bakal menghadapi Nipitphon Puangpuapech/Bodin Issara. Ini adalah partai vital bagi Indonesia. Indonesia wajib mengamankan poin di laga ini.
Partai ini juga merupakan pembuktian bahwa Angga/Ricky bisa mengemban tanggung jawab di partai-partai besar.
Walaupun dari segi peringkat Angga/Ricky unggul jauh, namun mereka tak bisa meremehkan ganda Thailand ini. Hal itu tidak lain karena secara individu, Bodin dan Nipitphon memiliki kemampuan yang lumayan merepotkan.
Berlanjut ke partai ketiga, Firman harus menghadapi Boonsak yang jauh lebih senior dari Firman.
Firman memiliki serangan yang bagus, namun dari pertandingan beregu sebelumnya yang ia jalani, ia sulit lepas dari tekanan pemain lawan yang lebih senior.
Inilah pentingnya Indonesia mengunci kemenangan di ganda kedua. Bila Firman bermain dengan kondisi tertinggal 0-2, maka akan berat bagi Firman memenangi duel lawan Boonsak yang memiliki ketenangan lantaran faktor pengalamannya yang mendukung.
Bila pertandingan berlanjut ke partai keempat, Indonesia lebih diunggulkan karena Kevin Sukamuljo/Marcus Fernaldi memiliki kualitas yang lebih bagus dari Pakkawat Vilailak/Wannawat Ampunsuwan.
Andai kedudukan menjadi 2-2, Indonesia pun bisa tersenyum karena Ihsan Maulana Mustofa sudah membuktikan bahwa dirinya bisa diandalkan untuk turun di partai genting ketika pemain butuh fokus dan konsentrasi yang prima.
Secara keseluruhan, kunci Indonesia untuk memenangkan duel di babak final ini memang ditumpukan pada Angga/Ricky. Ganda putra nomor dua Indonesia ini wajib menyumbang poin.
Kemenangan Angga/Ricky bakal mengangkat motivasi pemain-pemain lainnya yang ada di tim. Indonesia mungkin bisa menang lewat lima pertandingan, namun bila Jonatan sukses menghadirkan kejutan di awal, maka kemenangan bagi Indonesia bisa jadi akan datang lebih cepat.
(ptr/ptr)