Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Transisi Bibit Samad Rianto menanggapi dingin adanya rekaman yang diduga terkait match fixing atau pengaturan skor saat timnas Indonesia U-23 melawan Thailand dan Vietnam di SEA Games.
Di dua laga tersebut, timnas Indonesia U-23 mengalami kekalahan telak, yakni 0-5. Dan sore ini, beredar rekaman yang diduga terkait dua laga tersebut.
"Saya sudah dengar rekamannya. Itu tidak bisa dijadikan bukti awal," kata Bibit kepada
CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Selasa (16/6) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bibit, rekaman pembicaraan tersebut terlalu banyak mengatakan tidak tahu. Ia pun enggan menanggapinya. "Nanti orang bilang, Pak Bibit ini seperti tidak pernah jadi polisi saja."
Bibit mengatakan, jika saja ada nama atau nomer telepon yang jelas disebutkan di rekaman pembicaraan tersebut, baru hal itu bisa dijadikan bukti awal. Ia melanjutkan, semua orang bisa membuat rekaman seperti itu.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku akan menyerahkan tindakan lebih lanjut atas dugaan pengaturan skor ini kepada tim transisi.
"Itu memang isu terbaru, kami belum tahu detailnya," tutur Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Djoko Pekik, saat dihubungi
CNN Indonesia, Selasa sore (16/6).
Djoko mengatakan hal ini akan menjadi bahan untuk tim transisi. Pasalnya, sebelum rekaman itu muncul, hal-hal terkait suap ataupun pengaturan skor sudah jadi bagian pekerjaan tim tersebut. "Dan sudah ada roadmapnya," katanya.
Beberapa saat lalu, redaksi CNN Indonesia menerima rekaman telepon berisi percakapan yang diduga sebagai upaya match fixing pertandingan Indonesia di SEA Games. Rekaman tersebut dirilis Tim Advokasi #IndoesiaVSMafiaBola,.
Rekaman pertama berisi pembicaraan terkait pengaturan skor pertandingan antara Indonesia vs Thailand. Dan rekaman kedua terkait dengan laga Indonesia melawan Vietnam.
(vri/vri)