Tak Semua Bisa Jadi Jagoan UFC, Tanya Saja Kimbo Slice

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 21 Jun 2015 13:22 WIB
Berawal dari petarung jalanan yang menjadi sensasi internet, Kimbo Slice mulai menjajal UFC. Namun, ia harus menghadapi kenyataan pahit.
Kimbo Slice adalah seorang petarung jalanan yang pada pertengahan 2000 sempat menjadi sensai internet. (Getty Images/Robert Laberge)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semua terdengar seperti mimpi. Berawal dari seorang petarung jalanan yang menjadi sensasi internet, Kimbo Slice kemudian direkrut untuk mengikuti ajang tarung paling populer di Amerika Serikat saat ini, Ultimate Fighting Championship atau yang akrab dipanggil UFC.

Satu-satunya hal tersisa bagi Slice adalah mengalahkan para jagoan UFC dan menasbihkan dirinya sebagai juara. Namun, hanya dalam waktu 14 detik saja, Slice menyadari bahwa menjadi jawara UFC tak semudah yang terlihat di atas kertas. Hanya dalam waktu 14 detik saja ia harus tahu rasanya di-KO petarung veteran, Seth Petruzelli.

Dikalahkan Lawan Pengganti

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama seorang Kimbo Slice mulai tenar di kalangan pemerhati ajang bela diri dan juga para Youtube-mania pada pertengahan 2000-an. Videonya yang sedang bertarung di halaman depan sebuah rumah dengan cepat tersebar luas.

Dengan perawakan gempal, janggut lebat yang hitam, gigi emas, serta kecepatan memukul dan kelincahan luar biasa, Kimbo Slice dengan cepat menarik perhatian para pengguna internet.

Video pertarungannya memperlihatkan bagaimana Slice menghajar lawan tanpa kenal ampun, bahkan saking brutalnya ia membuat mata kanan sang lawan bengkak dan nyaris keluar dari soketnya. Dalam sekejap saja Kimbo Slice menjadi buah bibir banyak orang dan bahkan sempat tampil di sampul majalah ESPN pada tahun 2008.

Rekor bertarung Slice di jalanan, menang 22 kali dan kalah 1 kali, membuat perusahaan Elite XC merekrutnya. Padahal, semula ia hanya seorang petugas keamanan di perusahaan film porno, Bang Bro. Setelah menjalani beberapa pertandingan bersama Elite XC, perusahaan yang ingin meyaingi UFC, Slice pun mendapatkan kesempatan untuk mencicipi rasanya bertarung di UFC.

Catatan Slice di awal-awal berkarier di UFC cukup menjanjikan. Dari tiga kali berlaga, ia mendapatkan tiga kemenangan yaitu melawan Ray Mercer, Tank Abbot, dan James Thompson.

Meski demikian, Slice mendapatkan reaksi negatif karena ketiga lawannya itu adalah petarung tua yang bentuk tubuhnya sudah tidak ideal lagi untuk melakukan bela diri campuran.

Setelahnya, Slice ditawari peluang untuk menantang jagoan UFC di era 1990-an, Ken Shamrock. Lagi-lagi petarung tua, namun jika berhasil menang, Slice akan diakui bisa memiliki masa depan di dunia bela diri campuran.

Jelang pertarungan tersebut, Shamrock undur diri karena sakit. Dengan waktu yang sangat singkat, seorang pemain UFC veteran, Petruzelli, mengajukan diri untuk menggantikan Shamrock.

Di hari-H, Slice memulai laga dengan agresif. Ia berulang kali melayangkan pukulan tangan kanan dan kiri bergantian. Petruzelli melangkah mundur hingga ke bersandar di ring dan menunjukkan aksi bertahan. Lalu, dalam sekejap Petruzelli bisa melayangkan pukulan KO ke arah rahang Slice sehingga sang fenomena internet terjatuh.

Dari sana, Petruzelli yang lebih ringan 18 kilogram dari Slice tinggal dengan mudah memukuli kepala Slice sehingga wasit pun menghentikan pertandingan. Hanya dalam waktu 14 detik saja Petruzelli membuktikan bahwa tak sembarang orang bisa menjadi jagoan di ajang UFC dan bahwa kekuatan yang didapatkan di jalanan tidak cukup untuk mengalahkan para petarung UFC yang sudah paham teknik bertarung dari jarak dekat.

Slice sempat menjalani dua pertandingan lagi di UFC dengan hasil yang sama, yaitu dikalahkan dengan mudah. Setelah itu ia undur diri dan berkarier di dunia tinju amatir. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER