London, CNN Indonesia -- Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih dingin yang hampir tidak pernah terlihat menitikkan air mata bahagia saat ia membawa tim yang dipimpinnya memenangi sebuah trofi juara. Namun Mourinho justru menangis saat melihat Andy Murray menjadi juara Wimbledon pada tahun 2013 lalu.
Mourinho hanya penonton biasa saat menyaksikan final antara Murray melawan Novak Djokovic dua tahun silam. Namun ketika Murray berhasil menjadi juara, pelatih Chelsea tersebut tak mampu menahan laju air mata haru dari kedua matanya.
"Saya harus mengatakan bahwa saya memang pernah menangis saat melihat Murray memenangi Wimbledon," ujar Mourinho seperti dikutip dari Telegraph.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenangannya di Wimbledon saat itu benar-benar lebih berarti dari segalanya yang ada dalam kariernya," katanya melanjutkan.
Mourinho kemudian memberikan alasan mengapa dirinya terharu melihat kemenangan Murray.
"Saya tak pernah berpikir bahwa Murray maau menukar gelar Wimbledon 2013 itu dengan 10 gelar grand slam yang ia dapat nantinya," kata Mourinho memberikan perumpamaan.
"Final itu lebih dari sekedar pertandingan dan lebih dari sekedar turnamen. Murray berhasil memecahkan belenggu psikologis para penggemar tenis Inggris selama ini," tutur Mourinho merujuk pada keberhasilan Murray menjadi juara Wimbledon setelah tak ada petenis Inggris yang mampu melakukannya dalam kurun waktu 77 tahun.
"Saya merasa bahwa itu adalah hari terbaik bagi dirinya dan saya ikut bahagia bersamanya dari tempat saya menyaksikan," ucapnya melanjutkan.
Secara umum, Mourinho pun memuji jajaran petenis elit yang ada di dunia saat ini.
"Dalam tenis, mereka seperti selalu berada dalam kondisi adu penalti sepanjang hari."
"Setiap poin harus mereka perjuangkan secara mati-matian dan para petenis tersebut sangatlah fenomenal karena mereka harus sangat kuat secara mental untuk bisa melakukannya," kata Mourinho menilai.
(ptr/ptr)