Moskow, CNN Indonesia -- Federasi sepak bola Rusia (RFU) akan menggelar pembicaraan dengan pelatih timnas Rusia Fabio Capello untuk mengakhiri kariernya.
Hal itu diutarakan plt Presiden RFU Nikita Simonyan. Posisi Capello sebagai pelatih negara Beruang Merah itu menjadi tanda tanya semenjak Rusia kalah dari Austria dalam kualifikasi Piala Eropa 2016 pada awal bulan ini. Kekalahan itu membuat Rusia berada di posisi ketiga Grup G kualifikasi Piala Eropa.
Kontrak Capello bersama Rusia sendiri sebetulnya baru berakhir usai Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat ini Capello tidak dipecat, walaupun kami telah membayar semua utang-utang kepadanya," kata Simonyan seperti dikutip
Reuters, "Untuk hal ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada (pebisnis Rusia) Alisher Usmanov dan (Menteri Olahraga Rusia) Vitaly Mutko."
Simonyan menyatakan akan melakukan pembicaraan dengan Capello mengenai posisinya sebagai pelatih timnas.
Sebelumnya, secara terpisah, kepada kantor berita Rusia
TASS, anggota komite eksekutif RFU Sergei Anokhin mengatakan, "Opera sabun yang disebut 'Kontrak Capello' akan selesai pada masa depan yang dekat. Saya kira kami akan setuju atas penalti kontrak dan itu akan dikurangi."
Anokhin mengatakan RFU akan melakukan negosiasi dengan Capello untuk mengurangi jumlah kompensasi pemutusan kontrak setidaknya hingga 10 juta euro.
Capello menjadi pelatih Rusia sejak Juli 2012 setelah ia meninggalkan posisi sebagai pelatih timnas Inggris. Ia berhasil membawa Rusia kembali ke putaran final Piala Dunia pada 2014 lalu atau setelah 12 tahun absen.
Namun, Rusia gugur di fase grup tanpa sekalipun meraih kemenangan.
Capello sendiri tak dibayarkan gajinya oleh Rusia selama delapan bulan karena persoalan finansial yang dialami RFU. Setidaknya sampai Usmanov melakukan pinjaman lunak untuk melunasi gaji-gaji terutang terhadap Capello.
(kid/kid)