Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang Uruguay Edinson Cavani mendapatkan kartu kuning kedua usai menampar pemain Chile Gonzalo Jara kala kedua tim bertanding di partai perempat final Copa America 2015, Kamis (25/6) pagi WIB.
Tamparan Cavani itu sendiri merupakan reaksi spontan setelah Jara melakukan provokasi mencolek bagian tengah dari bokong sang penyerang.
"(Kontroversi) dikeluarkannya Cavani itu juga ada bukti foto yang menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dan juga provokasi (dari Jara)," kata Pelatih Uruguay Oscar Tabarez seperti dikutip
Reuters menyampaikan kekecewaannya dengan pengusiran Cavani oleh wasit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pertandingan, Cavani sendiri merasa tidak terima dengan kartu kuning kedua yang membuatnya dikartu merah tersebut. Ia pun harus ditarik rekannya, Cristian Rodriguez agar tetap tenang dan tak melakukan hal yang lebih bodoh lagi.
Aksi provokasi yang dilakukan Jara itu bukanlah provokasi tusuk bokong pertama dalam sepak bola dunia.
Salah satu aksi tusuk bokong yang paling populer lainnya adalah ketika Carlos Tevez meninju bokong Rio Ferdinand pada 2010 silam. Saat itu Tevez yang masih memperkuat Manchester City kesal dengan Ferdinand yang memperkuat Manchester United.
Ketika Ferdinand tersungkur, Tevez tampak seolah meninju bokong Ferdinand dari belakang. Seperti dikutip Telegraph, Ferdinand pun menjadikan potret yang menangkap insiden itu sebagai lelucon lewat akun Twitter miliknya.
"
Wow...some1 get me the photographers address I aint having this!!!! Lol!," demikian kicau Ferdinand seraya menyertakan tautan ke laman foto tersebut seperti dikutip
Telegraph.Kemudian aksi provokasi tak mengenakkan lainnya dialami penyerang Argentina saat bermain untuk klub Arsenal de Sarandi Pablo Luguercio. Sama halnya seperti Cavani ia menampar pelaku provokasi dan dikartu merah wasit.
Luguercio pun melangkah keluar lapangan sambil menangis.
Kejadian lainnya datang dari dataran timur tengah. Seperti dikutip dari
SBS. pesepak bola Al Itihad, M'Bami melakukan provokasi itu terhadap lawannya yang bermain untuk klub Al Nasser, Al-Zaylai di Liga Primer Arab 2012 silam.
Aksi provokasi lain justru terjadi antarrekan satu tim di Iran. Saat para pemain Persepolis merayakan gol, salah seorang meloncat ke atas rekan-rekannya yang berpelukan. Kemudian dari sisi kanan datang lagi salah seorang rekan satu tim dan mencolek bagian tengah dari bokong temannya.
Sang rekan itu kaget dan menepis tangan pencolek.
Setelah mengamati tayangan ulang, Asosiasi Sepak Bola Iran mendenda pemain hingga US$30 ribu dan memecat manajer Persepolis, Mahmoud Khordbin.
(kid/kid)