Pertanyaan Paling Sulit di MotoGP Belanda: Cuaca

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 17:52 WIB
Sirkuit Assen memang menjadi salah satu sirkuit favorit pebalap karena tikungan-tikungannya, namun mereka akan menghadapi cuaca yang tak bisa dipredisi.
Para pebalap MotoGP harus mengantisipasi cuaca Belanda yang terkenal tidak bisa diprediksi. (REUTERS/Max Rossi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia MotoGP 2014, Marc Marquez, datang ke Belanda untuk memutus rangkaian hasil buruk yang telah ia dapatkan di musim ini sekaligus mematahkan dominasi para pebalap Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Namun ia tidak akan melakukannya dengan mudah dan akan menghadapi salah satu tantangan terbesar dari sirkuit Assen, yaitu cuaca.

"Assen adalah trek yang saya sukai -- meski tidak sesuai dengan kekuatan terbesar motor kami. Cuacanya selalu tidak bisa diprediksi dan hal ini selalu menjadi bagian penting pada akhir pekan. Jadi, kami harus mengamatinya dengan baik," kata Marquez dalam sesi jumpa media satu hari sebelum balapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marquez sendiri bukan pebalap pertama yang mengatakan hal tersebut. Pebalap veteran Marco Melandri ketika turun di Kejuaraan Dunia Superbike tahun lalu juga menyatakan hal senada, bahwa ia berharap cuaca di Assen tidak akan terlalu mengganggu.

Pasalnya, sirkuit Assen memang terkenal dengan hujan dan udara dingin yang datang tiba-tiba dan menyulitkan para pembalap.

Misalnya saja sesi latihan bebas yang dijalankan pada pekan ini. Jika para pebalap memacu motornya pada sinar matahari yang terik pada Kamis (25/6), sesi latihan bebas ketiga digelar di bawah guyuran hujan deras pada Jumat (26/6).

Hal inilah yang menjadi ciri khas negara Belanda, yaitu cuaca yang tidak menentu dari hari-ke hari. Dikarenakan letak negara Belanda yang memiliki iklim pesisir, hujan bisa saja turun sepanjang tahun.

Jumlah curah hujannya memang sedikit, yaitu kurang lebih 700 milimeter sepanjang tahun, namun lebih tidak terprediksi ketimbang negara-negara Eropa lain.

Apalagi Belanda yang tidak memiliki pegunungan juga berada di perbatasan area dengan cuaca dingin dan panas, sehingga angin yang datang dari arah laut bisa tiba-tiba mengubah cuaca dengan seketika.

Jika terjadi hujan tiba-tiba dan panitia memutuskan untuk mengangkat bendera agar pebalap mengganti motor di tengah-tengah balapan, maka dinamika balapan tentu bisa seketika berganti.

Hal inilah yang akan diantisipasi baik oleh Marquez, Rossi, Lorenzo atau siapapun yang ingin merajai Assen pada Sabtu (27/6) ini. Apalagi, Assen sendiri tergolong sirkuit klasik yang sulit ditaklukkan, dengan tikungan yang berganti tiba-tiba dari kiri ke kanan.

Namun, hujan dan tingkat kesulitan yang tinggi akan membuat senang para penonton yang menanti balapan yang tidak terlupakan, bukan?

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER