London, CNN Indonesia -- Grand slam Wimbledon jadi turnamen spesial bagi Maria Sharapova karena pada tahun 2004 silam, ia menjadi juara saat usianya baru 17 tahun. Namun kini, Wimbledon tak lagi ramah terhadap dirinya, termasuk untuk edisi tahun ini ketika ia harus datang dengan kondisi baru sembuh dari sakit.
Setelah mencengangkan dunia dengan mengalahkan Serena Williams pada final Wimbledon 2004, Sharapova memang menjelma jadi salah satu petenis papan atas dalam dekade ini.
Namun, sukses tahun 2004 di Wimbledon itu tak pernah bisa diulanginya lagi. Bahkan sejak 2006, Sharapova hanya mampu sekali saja melewati babak keempat, yaitu pada edisi tahun 2011 ketika dirinya menjadi runner up lantaran kalah dari Petra Kvitova di babak final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, nasib Sharapova jelang Wimbledon pun tak begitu bagus. Sejak kalah dari Lucie Safarova di Prancis Terbuka, Sharapova tak memiliki waktu untuk mengikuti turnamen pemanasan jelang Wimbledon.
Waktu yang ada dihabiskan Sharapova untuk pemulihan kondisi dan beristirahat karena ia terkena flu parah selama bermain di Prancis Terbuka.
"Saya sangat ingin bermain di sejumlah turnamen pemanasan sebelum Wimbledon, namun kondisi memaksa saya untuk beristirahat di rumah," ucap Sharapova seperti dikutip dari Vavel.
"Saat ini saya merasa sehat dan siap untuk bekerja keras di Wimbledon."
"Yang terpenting bagi saya adalah saya bisa bermain tanpa harus batuk dan terus memegang hidung saya (pilek) ratusan kali," kata pengoleksi lima gelar grand slam ini kepada Independent.
Meski tak menjalani turnamen pemanasan, bukan berarti Sharapova santai-santai saja jelang Wimbledon kali ini.
"Begitu saya mendapat lampu hijau untuk kembali berlatih, saya secepatnya datang ke London. Saya telah berlatih selama 10 hari dan itu waktu yang sangat menyenangkan bagi saya," ujar petenis berusia 28 tahun ini.
Tantangan berat bagi Sharapova untuk bisa memenangi Wimbledon tahun ini bakal datang dari rival abadinya, Serena Williams, dan Kvitova, juara tahun lalu yang juga mengalahkannya tahun 2011.
Sebagai unggulan keempat, Sharapova sendiri bakal sejalur dengan Safarova yang mengalahkannya di Prancis Terbuka bulan lalu, dan mungkin bertemu dengannya di babak perempat final.
Bila sukses menjejakkan kaki di babak semifinal, maka Sharapova juga berpeluang untuk bertemu Serena. Namun sebelum itu semua, Sharapova harus terlebih dulu fokus menghadapi Johanna Konta yang menjadi lawannya di babak pertama.
"Babak pertama selalu menjadi pertandingan yang patut diwaspadai. Saya sudah menonton dirinya bermain untuk melihat bagaimana gaya permainannya," kata Sharapova.
(ptr/ptr)