Barcelona Terancam Sanksi UEFA

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 18:04 WIB
Kemenangan Barcelona di Liga Champions menyisakan masalah terkait perilaku para suporternya dan terancam hukuman denda dari UEFA.
Kemenangan Barcelona di Liga Champions menyisakan masalah terkait perilaku pada suporternya dan terancam hukuman denda dari Federasi Sepak Bola Eropa (EUFA). (Reuters/Kai Pfaffenbach)
Madrid, CNN Indonesia -- Trofi kelima Barcelona di ajang kompetisi Liga Champions masih menyisakan masalah. Klub asal Katalonia itu terancam sanksi denda dari Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

Mengutip Marca, komite disiplin UEFA memulai penyelidikan dan berencana menjatuhkan hukuman. Hal ini terkait aksi sebagian suporter Barcelona saat final Liga Champions lalu.

Saat itu, terlihat adanya bendera Estaladas, yang merupakan lambang kemerdekaan Katalonia. Mereka juga menyanyikan lagu yang berisi tuntutan untuk Katalonia meraih kemerdekaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barcelona dijadwalkan memberikan pembelaann pada 23 Juli mendatang, bersamaan dengan lengkapnya hasil penyelidikan.

Jika terbukti bersalah, Barcelona terancam hukuman denda sebesar 60 ribu euro dan penutupan salah satu markas suporter di Camp Nou.

Dengan hukuman ini, UEFA berharap semua klub turut andil dalam menjaga perilaku para suporternya dan segala sesuatu yang terjadi di stadion saat mereka berlaga.

Mencuatnya permasalahan ini dinilai tepat lantaran Barcelona akan segera menyelenggarakan pemilihan presidennya yang terbaru. Para calon presiden diharapkan dapat memberi perhatian khusus terhadap masalah tersebut.

Hal serupa terjadi saat laga final Piala Raja antara Barcelona melawan Atletico Bilbao. Saat itu, ada tudingan bahwa supoter kedua tim telah melecehkan lagu kebangsaan Spanyol saat dikumandangkan di Stadion Camp Nou. 

Suporter dituding bersiul dan membunyikan peluit saat lagu kebangsaan Spanyol yakni The Marcha Real berkumandang.

Tindakan ini disinyalir sebagai bentuk kesetiaan mereka kepada identitas Katalonia (Barcelona) dan Basque (Bilbao), yang memang sudah lama ingin memisahkan diri dari Madrid.

Menanggapi hal tersebut, eks presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, tidak ingin mengkritik sikap para suporter.

"Semua orang berdamai (di lapangan) dan suporter menunjukkan bagaimana mereka merasakannya (saat mencomooh lagu kebangsaan). Ada hubungan besar antara kedua suporter," kata Bartomeu. (vri)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER