Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia MotoGP 2010 dan 2012, Jorge Lorenzo, menyamakan dirinya dengan seorang petenis. Hal itu dikarenakan Lorenzo kesulitan beradaptasi dengan ban generasi baru Bridgestone di sejumlah sirkuit.
Bridgestone menyediakan ban belakang jenis baru untuk MotoGP sejak musim lalu. Ban tersebut diklaim Lorenzo tidak cocok dengan gaya membalapnya. Kondisi itu membuat Lorenzo kesulitan meraih kemenangan musim lalu.
Pebalap asal Spanyol itu harus menunggu hingga seri ke-14 di Aragon untuk meraih kemenangan. Lorenzo pun kembali kesulitan di sejumlah seri awal musim ini, sebelum menang empat kali beruntun di Spanyol, Perancis, Italia, dan Katalonia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegagalan Lorenzo meraih kemenangan dalam dua seri terakhir, di Belanda dan Jerman, diklaim pebalap 28 tahun itu karena masalah ban belakang. Lorenzo pun menganggap dirinya sebagai petenis.
"Saya seperti petenis. Jika pemain tenis tidak suka satu jenis lapangan, dan tiba-tiba dia harus menjalani tiga atau empat turnamen di lapangan itu, dia tidak bisa tampil di level yang sama," ujar Lorenzo seperti dilansir
Crash.net.
"Itu yang terjadi kepada saya. Kami punya masalah yang sama. Nilai lebih saya adalah akselerasi dan tikungan cepat. Dengan ban ini, saat ini, saya tidak bisa tampil di level yang sama seperti Valentino Rossi."
Lorenzo saat ini berada di posisi kedua klasemen sementara MotoGP 2015, tertinggal 13 poin dari Rossi. Selanjutnya balapan akan berlangsung di MotoGP Indianapolis, Amerika Serikat, 9 Agustus mendatang.
"Tahun lalu saya finis di posisi kedua di Indianapolis, jadi semua tergantung kondisi aspal. Kami berharap bisa bertarung memperebutkan kemenangan seperti musim lalu," tegas Lorenzo.
(har/har)