Madrid, CNN Indonesia -- Ketajaman dan eksplosivitas Lionel Messi di La Liga Spanyol mungkin tak lagi diragukan. Namun ketika membela Argentina, pemain berusia 28 tahun itu seringkali dianggap kehilangan ketajamannya.
Berbagai teori mungkin telah coba dilontarkan oleh banyak pihak entah untuk membela atau mengkritik Messi. Namun pemain Atletico Madrid asal Uruguay, Diego Godin, memiliki penjelasannya sendiri.
"Semuanya berbeda di Amerika Selatan. Di sana mereka menjaganya (Messi) dengan lebih ketat," ujar Godin kepada Teledoce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkadang kami bercanda kepada sesama rekan dan berkata, 'Di Spanyol sebelum pertandingan dimulai, mereka melakukan selfie dengannya.' Sebuah lelucon kecil, tetapi itu kenyataannya."
Ungkapan Godin tersebut adalah sebuah penggambaran bahwa bek-bek di Liga Spanyol terlalu mengagumi Messi sebagai seorang pemain sehingga kadang mereka sudah kalah sebelum pertandingan.
Selain itu, Godin juga merasa perbedaan ketajaman Messi di level klub dan di tingkat negara, disebabkan oleh perbedaan peran yang harus dijalankan oleh pemain tersebut.
"Bersama Argentina ia harus turun lebih ke dalam, sehingga keadaan menjadi lebih kompleks dan sulit untuknya," ujar Godin melanjutkan.
"Selain itu lapangannya juga berbeda. Itu merupakan akumulasi hal-hal yang membuat catatan Messi bersama Barcelona tak selalu sama dengan saat ia membela tim nasional."
Selain biasa menghadapi Messi di La Liga, Godin sendiri juga sempat menghadapi bintang Barcelona itu ketika keduanya bertemu di ajang Copa America bulan lalu.
Saat itu Argentina hanya bermain imbang 0-0 dengan Uruguay, meski akhirnya keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti.
Sepanjang Copa America, Messi juga hanya mampu mencetak satu gol, dan gagal berkontribusi banyak dalam partai final saat mereka kalah dari Chile, juga lewat drama adu penalti.
(ptr/ptr)