Sulitnya Jadi Atlet Bulutangkis di Brasil

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 17:25 WIB
Merintis karier sebagai pebulutangkis di negeri sepak bola, Brasil, Alex Yuwan Tjong mengaku iri dengan suasana olahraga raket ini di Indonesia.
Merintis karier sebagai pebulutangkis di negeri sepak bola, Brasil, Alex Yuwan Tjong mengaku iri dengan suasana olahraga raket ini di Indonesia. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mencoba meniti karier bulutangkis di negeri yang identik dengan sepak bola, Alex Yuwan Tjong menceritakan betapa ia iri dengan atmosfer bulutangkis yang ada di Indonesia.

Tjong bermain penuh semangat saat menghadapi unggulan ke-11, H.S Pranooy dari India. Meski sudah coba mengerahkan seluruh kemampuan yang ia miliki, Tjong akhirnya tetap harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 12-21, 16-21 di akhir pertandingan.

"Lawan memang lebih diunggulkan dan bermain lebih baik dari saya hari ini. Saya berharap bisa memenangkan pertandingan namun ternyata saya gagal," kata Tjong seusai pertandingan, Senin (10/8) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tjong lahir dari orang tua kelahiran Indonesia. Ayahnya Tjong Chuang Lion kelahiran Lombok, sedangkan ibunya Lim Hui Mey Tjong kelahiran Palembang. "Namun saat anak-anak mereka sudah pindah ke Brasil. Setelah itu mereka berdua bertemu di perkumpulan Indochina di Brasil dan akhirnya menikah."

"Saya sendiri dikenalkan bulutangkis oleh mereka berdua. Meskipun saya juga menekuni beberapa olahraga lainnya, namun saya akhirnya menjatuhkan pilihan pada bulutangkis," kata Tjong menceritakan.

Secara terus terang, Tjong mengakui bahwa sebagai jalan karier, bulutangkis belum bisa dijadikan sebagai pegangan hidup. "Sebagai profesi, bulutangkis belum bisa dijadikan sumber penghasilan untuk menopang hidup. Karena itu kami masih harus memiliki pekerjaan lainnya di samping bulutangkis," kata Tjong.

Selain itu, Tjong pun mengakui bahwa animo masyarakat dan media di Brasil terkait bulutangkis belumlah sesuai harapannya. "Tentu tidak seperti di Indonesia. Bulutangkis di Indonesia seperti sepakbola di negara kami."

"Sementara di Brasil, publik tidak begitu saja mengenal saya seperti halnya masyarakat Indonesia mengenal dan langsung mengerubungi Greysia Polii ketika bertemu di sebuah jalan," ucap Tjong menceritakan. "Pun begitu halnya dengan siaran televisi. Di Brasil, bulutangkis tidak mendapatkan tempat untuk siaran langsung."

Tjong pun tanpa ragu mengungkapkan bahwa ia begitu iri dengan atmosfer bulutangkis di Indonesia. "Melihat suasana yang ada di Indonesia tentunya membuat saya terpukau. Para penggemar bulutangkis di Indonesia benar-benar luar biasa," ucap Tjong.

Sulit Ikut Turnamen

Lantaran bukan olahraga utama di Brasil, maka Tjong tidak mendapatkan dana yang mencukupi untuk ikut serta dalam banyak turnamen internasional. Karena itulah Tjong lebih banyak beredar di turnamen-turnamen di Amerika Selatan.

"Target saya pastinya ingin menaikkan peringkat sehingga saya bisa memiliki posisi yang bagus. Saat ini sulit bagi saya memutuskan untuk terbang jauh ke Eropa dan Asia namun ternyata harus menapak lewat babak kualifikasi," ucap Tjong yang berusia 24 tahun ini.

"Ada beberapa sponsor yang mendukung saya namun saya masih butuh tambahan dana agar saya bisa lebih sering ikut turnamen kategori internasional. Target saya ke depan adalah bisa tampil di Olimpiade."

Meski jalan Tjong menjadi pebulutangkis di Brasil terbilang berliku, namun Tjong tak pernah menyesali pilihannya bermain bulutangkis. "Saya sangat bangga dengan pilihan karier saya di bulutangkis. Saya mendapatkan banyak pengalaman berharga termasuk berkunjung ke berbagai tempat di dunia ini." (ptr/vri)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER