Ketum PSSI Sempat Berharap Menpora Diganti

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 15:40 WIB
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, merasa bahwa organisasi yang dipimpinnya ditindas oleh Kemenpora sehinga ia berharap Menpora diganti.
Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, mengatakan bahwa ia kecewa karena Menpora tidak diganti. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, menyatakan kekecewaannya karena Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, tidak termasuk ke dalam daftar menteri yang diganti Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (12/8).

"Kemarin kami berharap Menpora di-reshuffle saja. Begitu dia jadi Menpora saya hargai dia jadi pejabat dan sempat berfoto bersama. Tapi beberapa bulan kemudian?" kata La Nyalla pada pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kamis siang (13/8).

"Dia masih jauh di bawah saya. Saat saya masih di KMPI, dia masih junior sekali. Loh, kok tau-taunya setelah dia jadi, dia begitu dengan saya. Ada apa ini?" kata La Nyalla.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komnas HAM mengadakan pertemuan yang dihadiri perwakilan Kemenpora, KONI, BOPI, perwakilan pengadu di Komnas HAM, pelatih, wasit, dan pemerhati sepak bola seperti Anton Sanjoyo dan Dali Tahir, untuk mengambil kesepakatan penyelesaian konflik dalam sepak bola Indonesia. Pada pertemuan itu, La Nyalla gagal berjumpa dengan Imam karena Menpora tidak hadir dan mengutus Kepala Biro Humas dan Kepegawaian, Seriyono.

Hingga akhir pertemuan tidak ada kesepakatan yang diambil.

Komnas HAM mengatakan bahwa mereka akan coba menyelesaikan masalah itu dengan bertemu dengan presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Selain itu, Komnas HAM, Kemenpora, dan PSSI juga akan melakukan pertemuan tertutup yang waktunya belum ditentukan.

La Nyalla setuju jika Komnas HAM akan membawa masalah sepak bola ini ke tingkat Presiden.

"Ini sebuah pendzaliman. Kami ditindas. Satu contoh adalah Kemenpora berani mengirimkan surat ke kepolisian untuk tidak mengizinkan penyelenggaraan kompetisi dengan alasan bahwa PSSI sedang dibekukan," kata La Nyalla

"Padahal keputusan PTUN sudah jelas. Apakah keputusan dari pengadilan tinggi tidak dihormati oleh Mabes Polri? Semakin lama semakin tidak beres. Ini mungkin gara-gara kami tim Prabowo [Subianto, lawan Jokowi di pemilihan presiden yang lalu], jadi kayak begini," tutur La Nyalla.

Politisi dan pengacara, Mahfud MD, yang hadir dalam pertemuan tersebut sebagai pemerhati sepak bola menampik bahwa kisruh PSSI-Kemenpora terkait dengan isu Jokowi-Prabowo. Menurutnya, hal itu sudah lama selesai.

Mahfud kemudian menuturkan solusi konflik persepakbolaan Indonesia versi dirinya.

"Undang-undang kita mungkin berdaulat, tapi tidak pada FIFA. Kuncinya ada pada kesepakatan pemerintah dan PSSI yang harus mengakomodir prosedur-prosedur yang ada dalam FIFA," kata Mahfud yang setuju jika Komnas HAM bertemu dengan presiden. "Saya kira kalau Presiden mau, apapun bisa," ucapnya. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER