Jakarta, CNN Indonesia -- PT Liga Indonesia memberikan tiga opsi kepada 18 klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) terkait dengan manajemen finansial tim sepak bola di Indonesia.
Opsi tersebut diberikan pihak PT Liga dalam pertemuan mereka dengan para peserta ISL tersebut di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (12/3) malam.
"Dari tahun ke tahun klub selalu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, karena pengeluaran dan pendapatan tidak seimbang," ujar CEO PT Liga, Joko Driyono, dalam konferensi pers seusai pertemuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari itu ada tiga opsi yang kami tawarkan, yang akan terus didiskusikan hingga 31 Agustus mendatang."
Ketiga opsi itu berkaitan dengan kemungkinan kompetisi sepak bola di Indonesia mengadopsi sistem finansial untuk mencegah masalah berulang seperti penunggakan gaji, hingga klub yang menyatakan bangkrut di tengah musim kompetisi.
"Opsi pertama adalah kami akan mengadopsi sistem Financial Fair Play (FFP) seperti yang diadopsi di liga-liga Eropa," ujar Joko. "Kemudian opsi kedua adanya salary cap di setiap klub."
"Sedangkan yang terakhir yaitu opsi pembatasan budget untuk sebuah klub. Kombinasi ketiga sistem ini nantinya akan kami diskusikan dengan pihak klub, yang hasilnya akan ditentukan pada 31 Agustus mendatang."
Penjadwalan KompetisiTerkait penjadwalan kompetisi ISL musim depan dan juga izin pertandingan dari pihak kepolisian, PT Liga juga akan memberikan perkembangan terakhir ke pihak klub pada 31 Agustus mendatang.
Sebelumnya pihak PT Liga sempat mengatakan ISL akan mulai kembali bergulir pada Oktober mendatang. Namun permasalahan dengan perizinan polisi membuat banyak pihak bertanya-tanya mengenai kepastian berjalan atau tidaknya kompetisi sepak bola domestik itu.
"Kami tidak bisa mengatakan pasti (kick-off Oktober). Karena itu tentu tindakan yang terlalu gegabah," ujar Joko.
"Jadi tanggal yang menjadi pegangan pihak klub adalah 31 Agustus mendatang, karena klub ingin keyakinan (PSSI liga dapat berjalan) dapat ditingkatkan menjadi kepastian."
Namun, meski mengaku masih akan memberikan perkembangan terakhir terkait perizinan pada pihak klub akhir bulan ini, Joko tetap menegaskan rencana kick-off ISL pada 24-25 Oktober mendatang masih berlanjut.
Dalam pertemuan dengan pihak klub itu sendiri, PT Liga juga menjadwalkan pertemuan untuk mengatur jadwal kompetisi pada 15 September mendatang.
Selain itu pada tanggal 22 atau 23 Agustus, PT Liga juga akan bertemu dengan para pelatih klub terkait dengan perubahan sistem pertandingan kandang-tandang.
Pada musim kompetisi sebelumnya ISL menganut sistem dua pertandingan kandang dan dua pertandingan tandang. PT Liga ingin mengubah format teraebut menjadi satu pertandingan kandang dan satu pertandingan tandang musim depan.
(har/har)