Jakarta, CNN Indonesia -- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tinggal berjarak satu poin lagi untuk bangun dari mimpi buruk ketika berhadapan dengan Zhang Nan/Zhao Yunlei. Namun, mereka melewatkan kesempatan tersebut dan kalah 22-20, 21-23, 12-21 pada semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015, Sabtu (15/8).
Setelah menang 22-20 di gim pertama atas Zhang Nan/Zhao Yunlei, Tontowi/Liliyana memiliki dua kali kesempatan match point pada angka 20-18 di gim kedua.
Namun, Tontowi/Liliyana gagal memanfaatkan kesempatan itu. Mereka justru akhirnya kalah 21-23 saat deuce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan di gim kedua seperti mengantar Tontowi/Liliyana pada keterpurukan. Mereka tak bisa berbuat banyak di game ketiga dan akhirnya kalah dengan mudah.
"Dari pertandingan hari ini kami menyadari bahwa satu poin bisa berarti begitu penting," ujar Liliyana usai pertandingan.
"Setelah kalah di gim kedua, kami sulit fokus pada gim ketiga karena masih terpengaruh kegagalan kami di gim kedua."
Pada gim ketiga, Tontowi/Liliyana hanya sempat memberi perlawanan ketat di awal pertandingan. Namun setelah interval, Zhang Nan/Zhao Yunlei meraih poin demi poin dengan cukup mudah.
"Pelatih sudah menginstruksikan kami untuk kembali fokus dan mengatur ulang ritme permainan. Namun, secara manusiawi, sulit untuk melakukannya setelah kekalahan di gim kedua," ucap Liliyana.
Tontowi juga secara terbuka mengaku terburu-buru untuk bisa menyelesaikan duel pada saat mereka mendapatkan match point.
Pada kedudukan 20-19, Tontowi sempat mendapatkan bola di muka net namun ia gagal menyebrangkannya.
"Saya terburu-buru karena terpengaruh oleh penonton. Seharusnya bola yang saya dapat itu cukup saya beri sentuhan ringan untuk bisa menyebrang ke net," kata Tontowi yang memilih untuk memukul shuttlecock dengan keras ketika itu.
Dengan kekalahan ini, maka rekor Tontowi/Liliyana melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei semakin terlihat timpang. Kini rekor duel mereka menjadi 11-5 untuk ganda China tersebut plus catatan Zhang Nan/Zhao Yunlei selalu menang di enam duel terakhir.
(ptr/har)