London, CNN Indonesia -- Liverpool bertandang ke markas Arsenal pada Senin (24/8) dengan berhadapan dengan satu rekor buruk: sejak The Gunners pindah ke Stadion Emirates pada 2006 lalu, The Reds hanya pernah mengoleksi satu kemenangan saja yaitu pada 2011 lalu.
Pada pertandingan yang berlangsung di 20 Agustus 2011 tersebut, Liverpool mendapatkan keuntungan setelah Emmanuel Frimpong mendapatkan kartu merah 20 menit sebelum pertandingan usai. Steven Gerrard dan kawan-kawan kemudian memanfaatkan keunggulan jumlah pemain melalui gol bunuh diri Aaron Ramsey di menit ke-78 dan gol Luis Suarez jelang pertandingan berakhir.
Tapi setelahnya Emirates terus menjadi benteng kokoh bagi Arsene Wenger. Terakhir kalinya kedua tim berjumpa di stadion itu, Arsenal pun mencatatkan kemenangan 4-1 dari anak-anak asuhan Brendan Rodgers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya rekor buruk itu saja yang akan mengadang Liverpool untuk mendapatkan kemenangan ketiga beruntun musim ini. Hingga saat ini Liverpool belum juga menunjukkan permainan yang sesuai dengan keinginan Rodgers.
Melawan Stoke City, Liverpool diselamatkan oleh gol individual Philippe Coutinho di menit ke-86, sementara dua keputusan kontroversial wasit mengiringi kemenangan 1-0 Liverpool dari tim promosi AFC Bournemouth -- menganulir gol AFC Bournemouth dan mengesahkan gol Christian Benteke.
Jarak antar lini yang terlalu jauh serta belum padunya para pemain baru membuat Liverpool tidak bisa menunjukkan penguasaan bola dominan atau serangan balik cepat yang menjadi ciri khas mereka pada musim 2013/2014.
Benteke, Coutinho, Adam Lallana dan Jordon Ibe yang mengisi barisan lini serang juga belum terlihat memiliki ritme yang sama, sementara umpan-umpan ke kotak penalti sering kali tak menemui pemain yang dituju.
Dari dua pertandingan, Liverpool hanya menciptakan 13 tembakan dengan 2,5 tembakan saja yang tepat sasaran, sementara Arsenal bisa mencatatakan 21 tembakan dengan 6,5 yang mengarah ke gawang.
Ketidakpaduan tersebut bisa dilihat sebagai sebuah kewajaran, mengingat dalam dua pertandingan terakhir Rodgers menurunkan empat pemain baru sekaligus, yaitu James Milner, Nathaniel Clyne, Joe Gomez, dan Christian Benteke.
Malam nanti, cedera yang dialami sang kapten Jordan Henderson juga bisa membuat Rodgers menurunkan susunan pemain berbeda dari tim inti yang diturunkan di dua laga pertama. Hal ini berkebalikan dengan Arsenal yang relatif kompak karena memiliki susunan pemain yang sama dengan musim lalu.
Meriam London juga tak diganggu cedera sehingga Wenger bisa menurunkan senjata-senjata terbaiknya.
Karena itu lah laga melawan Arsenal akan menjadi pertandingan pertama yang menguji apakah para pemain baru The Reds telah terintegrasikan dengan baik ke dalam sistem yang dibangun Rodgers.
Ujian Bagi Lini PertahananSelain menjadi ujian kekompakan, bertanding melawan Arsenal akan menjadi ujian pertama bagi lini pertahanan Liverpool. Sebagaimana dikatakan Jamie Carragher, salah satu hal positif dari The Reds musim ini adalah lini pertahanan yang belum kebobolan.
Hal ini ditopang kerja keras lini tengah yang membuat Liverpool tim dengan rataan tekel per pertandingan terbanyak kedua di liga Inggris, yaitu 21,5 tekel per pertandingan.
Hadirnya Milner mendampingi Henderson di lini tengah mampu memperkuat benteng pertahanan, sementara Emre Can yang sering dimainkan sebagai pemain pengganti juga tak kalah galak dalam menghentikan serangan lawan.
Tapi menghadapi penyerang Stoke City dan Bournemouth tentu berbeda dari berhadapan dengan nama-nama seperti Alexis Sanchez, Mesut Oezil, Alex Oxlaide-Chamberlain dan Santi Cazorla.
Milner-Henderson dan juga lini pertahanan Liverpool akan berupaya agar mereka tidak memberikan celah yang bisa dimanfaatkan lini tengah Arsenal yang mumpuni dalam memberikan umpan-umpan matang tersebut.
Melawan West Ham United, Chelsea, Swansea, dan juga Sunderland, anak-anak asuhan Wenger sendiri terlihat kesulitan untuk menembus kerapatan lini pertahanan lawan. Hal ini juga yang diakui Wenger sebagai kelemahan Arsenal.
"Melawan tim yang datang untuk bertahan, kami tidak bisa mencetak gol," kata Wenger. "Untuk menghadapinya, kami akan menggunakan kecepatan kami."
Jika Liverpool bisa meneruskan kinerja baik lini pertahanan mereka untuk meredam kecepatan Arsenal dan memanfaatkan keunggulan fisik Benteke dalam serangan balik, maka Liverpool setidaknya bisa berharap membawa pulang angka. Jika tidak, tuah Stadion Emirates tampaknya masih akan bertahan.
(vws)