Liverpool, CNN Indonesia -- Turut andil menjaga cleansheet di tiga laga awal, sanjungan untuk Dejan Lovren langsung merosot tajam setelah ia membuat Liverpool kebobolan saat
The Reds menghadapi West Ham United, Sabtu (29/8) malam WIB.
Pemain asal Kroasia yang baru saja memiliki kesempatan membangun kepercayaan bersama Liverpool ini mengaku tak bisa berbuat apa-apa usai laga memalukannya tersebut. "Pertandingan itu sudah berakhir. Saya berusaha melupakan semua itu. Memangnya apa lagi yang bisa saya lakukan?" kata Lovren seperti dikutip dari
Sky Sports.
Bukan berarti tak ada rasa bersalah dalam diri Lovren. Pemain berusia 26 tahun itu mengaku bahkan ingin meninggalkan lapangan sesaat setelah gawang Liverpool bobol karena kesalahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan semua kondisi saat itu, Lovren sadar tak banyak yang bisa ia lakukan. Lovren menyadari dirinya tak mungkin meninggalkan pertandingan begitu saja. Ia mengaku memilih tetap berusaha menampilkan yang terbaik.
"Saya menjadi orang pertama yang kecewa dengan kejadian tersebut. Saya sudah berusaha melakukan apapun, tapi kesalahan ternyata tetap terjadi."
Kini, ia harus pergi bersama tim nasionalnya, namun dalam dua pekan ke depan laga menghadapi Manchester United sudah menanti. "Kami harus melupakan ini dan terus berusaha meraih yang terbaik. Saya harus melakukannya demi tim dan para pendukung," katanya menambahkan.
Lovren memang tengah berusaha "bangun" dari mimpi buruknya saat Liverpool dipukul 0-3 oleh
The Hammers. Gol kedua West Ham tercipta lantaran kesalahan fatalnya.
Bek yang bergabung dengan Liverpool pada musim panas lalu ini belum mendapat waktu dan tempat yang cukup sepanjang musim lalu. Awal musim ini, Lovren cukup memukau hingga tragedi West Ham terjadi akhir pekan lalu.
Peristiwa itu bahkan membuatnya mendapat ancaman pembunuhan dari suporter Liverpool. Lantaran ancaman tersebut, ia lantas memilih menutup akun
Instagram-nya.
(vri/vri)