Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak cara yang bisa dilakukan seorang pemain untuk hengkang dari klub yang ia bela. Namun usaha Saido Berahino untuk mencari pintu keluar West Bromwich Albion, tak membuat manajer The Baggies, Tony Pulis, terkesan.
Pasalnya, penyerang yang nyaris bergabung dengan Tottenham Hotspur di bursa transfer musim panas lalu tersebut, membawa serta ibunya ketika bernegosiasi untuk meninggalkan WBA.
"Saido mendengarkan orang terakhir yang berbicara padanya dan juga melakukan hal-hal yang tak sesuai dengan dirinya sendiri," ujar Pulis seperti dilansir
Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia juga membawa serta ibunya dalam pertemuan dengan Jeremy (Peace, presiden West Brom). Saya pikir hal tersebut sama sekali tak membantu."
Pulis menyatakan bahwa ia sebenarnya paham alasan di balik keinginan pindah Berahino, yaitu bahwa sang pemain ingin menguji dirinya di level tertinggi. Namun Pulis tak senang dengan cara Berahino memperlakukan klub.
"West Brom telah mengembangkan Berahino selama satu dekade terakhir. Orang-orang di dalam klub dan di atas tribun telah memberikan ia pondasi tempatnya berpijak saat ini. Mereka butuh untuk dihormati -- sesuatu yang tidak ditunjukkan oleh Berahino dalam beberapa waktu ke belakang," kata Pulis.
Setelah gagal bergabung dengan Tottenham di hari terakhir jendela transfer musim panas, Selasa (1/9), Berahino langsung melakukan aksi mogok dan menyatakan dirinya tak akan pernah bermain untuk Jeremy Peace lagi.
Namun menjelang pertandingan kandang melawan Southampton di Stadion The Hawthorns, Sabtu (12/9), Berahino diperkirakan akan kembali menghiasi susunan pemain yang diturunkan Pulis.
Pihak Asosiasi Pemain Profesional Inggris (PFA) pun langsung ikut campur menjembatani konflik antara Berahino dan West Brom.
"Dia akan bermain (Sabtu nanti). Kami telah menghubungi pihak klub dan pemain tersebut, kami berharap keduanya akan sampai pada kata sepakat," ujar ketua PFA, Gordon Taylor.
(vws)