Singapura, CNN Indonesia -- Panitia pelaksanaan grand prix Singapura dan konser yang mendampinginya menyatakan dua agenda tersebut tetap seusai jadwal walaupun terancam bencana asap.
Saat ini Singapura menjadi negara tetangga yang terkena dampak kabut asap dari kebakaran lahan di Sumatera. Sebelumya pada awal pekan ini panpel menyatakan masih memonitor kondisi udara yang tercemar kabut asap karena adanya kebakaran hutan berbagai titik di Sumatera.
Kemudian pada Selasa (15/9), panpel GP Singapura mengeluarkan pernyataan bahwa diperkirakan asap tidak berdampak pada pelaksanaan balap F1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singapura telah diselimuti asap dari kebakaran lahan di Sumatera sejak pekan lalu.
Seperti dilansir
Reuters, Indeks Standar Polutan (PSI) di Singapura saat ini selalu berfluktuasi di atas level 100--sebuah level yang disebut tidak sehat. Bahkan pada Senin malam lalu indeks itu berada di level 249.
"Berdasarkan level PSI saat ini, tak ada rencana untuk mengubah balap dan proram hiburan yang telah diterbitkan," demikian pernyataan panpel GP Singapura.
Untuk mengatasi situasi kesehatan bagi para penonton dan insan F1, panpel pun menyediakan stasiun-stasiun medis pertolongan pertama.
"Situasi asap saat ini cepat berubah tidak hanya hari ke hari, tetapi dari jam ke jam. atas karena itu, saat ini tak memungkinkan untuk mendapatkan prediksi yang pas dari tingkat PSI yang mungkin pada balap akhir pekan," lanjutan dalam pernaytaan panpel GP Singapura.
"Kami akan melanjutkan kerja sama dengan otoritas pemerintah terkait untuk mendapatkan prediksi cuaca ketika mereka memilikinya."
(kid/kid)