Roma, CNN Indonesia -- Hanya mendapat hasil imbang 1-1 melawan Barcelona, AS Roma merasa hal tersebut sudah sebagai kemenangan. Pasalnya, menurut gelandang tengah Roma, Daniele De Rossi, mereka datang ke pertandingan tersebut dibayang-bayangi kekalahan 1-7 dari tim besar lainnya, Bayern Munich, di Liga Champions musim lalu.
Menjamu Barcelona yang memiliki status juara bertahan Liga Champions di Stadion Olimpico pada Rabu (16/9) waktu setempat, Roma sempat tertinggal lebih dahulu lewat gol Luis Suarez.
Tak butuh waktu terlalu lama, gol spektakuler Alessandro Florenzi di menit ke-31 membuat Serigala Ibukota itu mampu menyamakan kedudukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Roma, Rudi Garcia menurunkan formasi 4-3-3 dengan trio Radja Nainggolan, Daniele De Rossi, dan Seydou Keita. Ketiganya berhadapan dengan lini tengah Barcelona yang diisi Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta.
Blaugrana sebenarnya unggul dalam penguasaan bola, bahkan hingga 75 persen. Sayangnya, mereka hanya mampu mencatatkan tiga tembakan tepat sasaran dari total 16 peluang yang diperolehnya. Sementara Roma menciptakan delapan peluang dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang.
Menurut pelatih asal Perancis tersebut, salah satu kunci kesuksesan Roma menahan gempuran-gempuran Barca adalah peran De Rossi sebagai gelandang bertahan.
"De Rossi memainkan perannya dengan cara yang sedikit berbeda. Ia tidak hanya duduk di depan lini pertahanan, namun menekan Sergio Busquets, Andres Iniesta, dan pemain lain yang datang ke arahnya," kata Garcia seperti dikutip dari
Football Italia. "Kami mempelajari gerakan Leo Messi dan Neymar yang sering bergerak pada ruang antar lini, dan itulah yang menjadi tugas Daniele, yaitu menghadapi mereka."
Garcia pun kemudian memberikan pujian bahwa De Rossi mampu menunjukkan kecerdasan mengemban tugas tersebut. Alhasil, Roma mampu menampilkan keseimbangan yang pas dalam bertahan dan melakukan serangan balik.
Pemain kelahiran Roma itu sendiri memuji kesuksesan rekan-rekan setimnya mengeksekusi rencana yang disiapkan Garcia. "Secara taktik kami cerdas, mampu menahan mereka tidak membuat peluang, dan menciptakan kesempatan untuk diri kami sendiri. Sehingga satu angka ini pantas kami dapatkan."
(vws)